Anggota Komisi IV DPR RI Endro Hermono saat menghadiri Pelatihan Pembesaran Ikan Hias Koi Bagi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Wisata Fish Garden, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu, 17 Mei 2024. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Anggota DPR RI Endro Hermono mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan ikan koi. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab hingga kini ikan koi masih memiliki nilai jual yang tinggi.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI ini saat menghadiri Pelatihan Pembesaran Ikan Hias Koi Bagi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Wisata Fish Garden, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu, 17 Mei 2024.
Endro menyampaikan, budidaya ikan koi setiap harinya terus meningkat. Ikan memiliki penggemar dan termasuk ikan hias dengan nilai jual yang tinggi di pasaran, sehingga tidak pernah sepi peminat.
Pria yang pernah menjadi Wakil Wali Kota Blitar 2006-2010 ini mengakui, apabila persaingan penjualan ikan koi di pasaran semakin ketat, karena banyaknya orang yang membudidayakan. Apabila ikan yang dijual tidak memiliki keunggulan maka tidak akan laku di pasaran.
Baca Juga: Hadiri Deklarasi SEHATI, Endro Hermono Harap Bisa Berikan Kontribusi Positif Bagi Masyarakat
Meskipun begitu, menurut Endro, ikan koi yang berada dari Blitar memiliki keunggulan dibandingkan ikan koi yang dibudidayakan dari daerah lain. Oleh karena itu, dia mendorong pembudidaya ikan koi di Blitar terus mengembangkan koi dengan sebaik-baiknya.
“Makanya melalui pelatihan pembesaran ikan koi, saya berharap akan terus muncul koin-koi asal Blitar yang bisa menembus pasar nasional, bahkan pasar global,” ujarnya.
Baca Juga: Hadiri Deklarasi SEHATI, Endro Hermono Harap Bisa Berikan Kontribusi Positif Bagi Masyarakat
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Dewi Masitoh menyampaikan potensi ikan hias yang ada di Bumi Bung Karno. Menurutnya, perkembangan ikan hias begitu cepat menjamur di mana-mana.
“Ada ikan koi, ikan cupang, dan ikan sepat. Di Kota Blitar sudah banyak pembudidayaannya. Sehingga ini menarik untuk terus dikembangkan dan bisa menjadi identitas Kota Blitar,” ujarnya.
Bahkan, kata di, Blitar Raya (Kota dan Kabupaten Blitar) dinobatkan oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) menjadi ibukota koi Indonesia. Hal tersebut membuktikan Blitar telah diakui menjadi tempat budidaya ikan koi yang unggul secara nasional.
“Dadi laporan yang diterima, pada 2023 lalu, omzet penjualan koi di Kota Blitar mencapai 6,9 milliar. Ini membuktikan besarnya potensi koi di Bumi Bung Karno,” katanya. (jun)