Pemkab Nganjuk melalui Disperta Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan temu wicara antara petani dan stakeholder pertanian di Kota Bayu dengan tajuk acara ‘Madul Kang Marhaen’. (Foto: Portal Informasi Pemkab Nganjuk)
Nganjuk, serayunusantara.com – Melansir dari laman Portal Informasi Pemkab Nganjuk, Pemkab Nganjuk melalui Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan temu wicara antara petani dan stakeholder pertanian di Kota Bayu dengan tajuk acara ‘Madul Kang Marhaen’, Kamis (31/8/2023) di Pendopo KRT Sosrokoesoemo Nganjuk.
Hadir sekaligus membuka acara tersebut, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Turut menghadiri acara Ketua dan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Nganjuk, Kepala OPD yang terkait dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Perwakilan Kepala Balai Besar Penelitian dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Camat se-Kabupaten Nganjuk, Direktur PT Pupuk Indonesia, Distributor Pupuk, Ketua KTNA, Ketua HKTI dan Lembaga Pertanian, Ketua Gapoktan dan Kelompok Tani, serta undangan lainnya.
Mengawali temu wicara tersebut dilakukan penyerahan secara simbolis berupa hibah alat, mesin dan bibit pertanian kepada perwakilan kelompok tani yang hadir. Untuk diketahui hibah / bantuan tersebut antara lain 4 unit kendaraan roda tiga, 14 unit alat pengolah pupuk organik, 4 unit traktor roda dua, 38.800 batang bibit kopi arabica dan 4.000 batang tunas kelapa.
Dalam sambutannya, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyampaikan bahwa dirinya memiliki keinginan Kabupaten Nganjuk dapat dikembangkan menjadi Kota Agropolitan. ”Program penataan pertanian di Kabupaten Nganjuk saat ini masih mencapai 15 persen hingga 20 persen. Masih kurang, perlu penguatan antara stakeholder dengan para petani. Untuk itu perlu dilakukan akselerasi melalui acara ini,” tutur Kang Marhaen.
Baca Juga: Pemkab Nganjuk Ikut Entry Meeting Pemeriksaan Kinerja Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Lebih lanjut Kang Marhaen menyampaikan pentingnya peran stakeholder dalam mendukung program-program Pemerintah Daerah. “Untuk memaksimalkan capaian tersebut, kita perlu mengandeng para pengusaha. Kalau hanya Pemerintah Daerah dan para petani saja, kurang maksimal bahkan tidak akan mampu,” tambahnya.
“Nganjuk harus punya identitas, hasil pertanian maupun perkebunan di Nganjuk harus kita branding. Ada beras zink, bawang merah/ brambang tajuk, rambutan ngetos, durian kepel, duku cepoko, mangga podang ngetos,” imbuhnya.
Sementara itu dalam laporannya, Kepala Disperta Kabupaten Nganjuk Muslim Harsoyo menyampaikan acara tersebut digelar untuk mengkomunikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani di Kabupaten Nganjuk saat ini.
“Juga untuk memberikan masukan-masukan dan merumuskan kebijakan-kebijakan dalam pembangunan pertanian. Termasuk juga dalam perencanaan prioritas pembangunan di Kabupaten Nganjuk,” ujarnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab antara peserta acara dengan Bupati Nganjuk Kang Marhaen.***