Kepala DKPP Toha Mashuri Buka Pelatihan dan Bimtek Pengembangan Budidaya Anggur di Kabupaten Blitar

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri (empat dari kiri) saat menghadiri pelatihan dan bimbingan teknis Pengembangan Budidaya Anggur di Kung Anggur, Pondok Pesantren Mambaul Uluum, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Ahad (10/12/2023). (Foto: Pemkab Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar Toha Mashuri membuka kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis Pengembangan Budidaya Anggur di Indonesia.

Kegiatan yang bertemakan ‘Prospek Bisnis Pengembangan Anggur (Table Grape)’ itu digelar di Kung Anggur, Pondok Pesantren Mambaul Uluum, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Ahad (10/12/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut, masyarakat umum, kelompok tani Kabupaten Blitar, perwakilan DPP Asosiasi Pegiat Anggur Indonesia (AsPAI) se Indonesia, perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta perwakilan Direktorat Buah dan Holtikultura Kementerian Pertanian RI.

Baca Juga: Penyuluh Pertanian di Kabupaten Blitar Diberi Bimbingan oleh Asesor Agar Dapat Sertifikasi 

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, melalui kegiatan itu bisa menjadi ajang untuk meningkatkan produksi anggur di wilayah Indonesia. Anggur merupakan tanaman buah yang punya potensi besar untuk dikembangkan.

Kabupaten Blitar juga didorong untuk menjadi sentra produksi anggur nasional. Oleh karena itu ke depan petani-petani anggur diharapkan bermunculan di Bumi Penataran–julukan Kabupaten Blitar.

“Sehingga nanti dapat menyumbang 30 persen dari rencana substitusi impor anggur 20 persen pada tahun 2030,” kata pria bekas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar ini.

Menurutnya, saat ini sudah ada 4 varietas anggur unggulan untuk Kabupaten Blitar yang telah didaftarkan. Keempat varietas itu diharapkan bisa menjadi ujung tombak agar produksi anggur bisa semakin pesat lagi.

“Semoga akan semakin banyak lagi varietas yang bermunculan di Blitar, agar harapan bisa menyumbang 30 persen dari rencana substitusi impor anggur 20 persen pada tahun 2030 bisa tercapai,” ujarnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *