Lawan Argentina, Indonesia Akan Asah Mental dan Pengalaman

Jakarta, serayunusantara.com – Nova Arianto menjadi satu-satunya asisten pelatih lokal yang tersisa di skuad Shin Tae-yong. Sebelumya ada pelatih kiper Sahari Gultom. Namun, pria asal Sumatra Utara ini kemudian tidak dipakai lagi. Kini hanya tersisa Kim Bong-soo dan Yoo Jae-hoon.

Vava—demikian ia biasa dipanggil—lahir di Semarang pada 4 November 1978 ini lama bermain untuk Persebaya sebelum hijrah ke Persib Bandung. Nova adalah seorang bek tangguh dan kerap mencetak gol karena sering ikut maju ke kotak penalti lawan.

Vava dijuluki “suster ngesot” karena jika mencetak gol sering merayakannya dengan gaya ngesot-ngesot di lapangan seperti layaknya suster ngesot.

Vava adalah anak dari pasangan Sartono Anwar dan Tan Djiet Nio. Sartono Anwar adalah pelatih terkenal yang mengantar PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama 1987 dan salah satu pelatih nasional pada 1980-an hingga awal 1990-an.

Terakhir, Sartono Anwar yang juga pernah melatih UMS Jakarta (Galatama), BPD Jateng (Galatama), Assyabaab Salim Group, Petrokimia Putra, Arseto Solo, Putra Samarinda, Persibo Bojonegoro memimpin Persisam Putra Samarinda.

Setelah Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 berakhir dan tahun akhir dari Nova sebagai pemain sepak bola Profesional, pada bulan November 2013 Nova direkrut menjadi asisten pelatih Pelita Bandung Raya.

‘’Sekarang saya menjadi asisten pelatih tim nasional. Karier saya dimulai saat menjadi asisten pelatih U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2021 lalu. Namun, setelah batal, saya terus bersama coach Shin di tim senior,’’ ujar Vava.

Vava pun mengaku senang, timnas senior bisa menjajal Argentina di FIFA matchday pada 19 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Hadapi Palestina, PSSI Sebut Bukan Lawan yang Mudah

Menurutnya secara skill dan materi pemain, Argentina jauh di atas Indonesia. Akan tetapi, laga ini bisa menjadi ajang mengasah mental dan pengalaman bertanding dengan tim peringkat 1 dunia.

‘’Saya salut dengan kepengurusan PSSI di bawah Pak Erick Thohir. Mereka memikirkan FIFA matchday dengan baik dan teliti. Setelah melawan Argentina, tahun depan kabarnya akan melawan tim-tim kuat dunia lainnya. Ini bagus bagi pengalaman pemain Indonesia,’’ imbuh Vava.

Vava dan coach Shin Tae-yong pun akan mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya. Itu sebabnya pemusatan latihan akan dimulai lebih awal, yakni 5 Juni di Surabaya.

Rencananya pemain terbaik yang bermain di Liga 1 maupun di luar negeri akan dipanggil termasuk beberapa pemain naturalisasi yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *