Lawatan Delegasi Kenya dan Bangladesh di Kota Madiun Dimulai

Seremonial pembukaan kegiatan kunjungan kerja berlangsung di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Senin (18/9). (Foto: Kota Madiun)

Madiun, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kota Madiun, Seremonial pembukaan kegiatan kunjungan kerja berlangsung di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Senin (18/9). Belasan delegasi dari kedua negara tersebut rencananya akan berada di Kota Madiun hingga sepekan ke depan.

Sejumlah pejabat tanah air juga hadir dalam seremonial tersebut. Yakni, Perwakilan Direktur Kerjasama Pembangunan International Kemenlu RI, Hendra Satya Pramana, Perwakilan Direktur Utama Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI), Mashuri Syuaib, dan Deputi Lalitbang BKKBN, Muhamad Rizal Martua Damanik.

Dalam kesempatan itu Wali Kota Maidi menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan delegasi dari kedua negara dan juga pejabat terkait.

‘’Terima kasih kepada delegasi yang telah hadir, juga pejabat dari pemerintah pusat. Terima kasih sudah berkunjung ke Kota Madiun,’’ kata wali kota.

Wali kota mengaku siap memberikan pelayanan yang terbaik. Khususnya informasi yang ingin digali delegasi. Kota Madiun ditunjuk pusat untuk menjadi lokasi kunjungan Kenya dan Bangladesh. Hal itu, lantaran urusan kesehatan reproduksi dan pemasangan KB paska persalinan di Kota Madiun cukup bagus. Kota Madiun juga berhasil menekan stunting serta menekan angka kematian ibu dan bayi paska persalinan.

Baca Juga: Parade Senja dan Ratusan Pelajar Sambut Iring-Iringan Delegasi dari Kenya dan Bangladesh

‘’Kita punya beberapa prestasi di bidang itu. Termasuk iBangga Award, Kampung KB Terbaik Nasional, tanda kehormatan satya lancana dari presiden, dan lain sebagai. Prinsipnya kita siap berkolaborasi,’’ ujarnya.

Sementara itu, Ketua Delegasi Kenya, Muhamed Syeikh mengaku tertarik ingin belajar ke Indonesia karena Indonesia mendapatkan penghargaan United Nations Population Award 2022 dari PBB. Itu lantaran keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengatur laju pertumbuhan penduduk.

‘’Kami sudah melakukan koordinasi khususnya setelah Indonesia mendapatkan penghargaan PBB di Pattaya Thailand 2022 lalu. Kami ingin belajar tentang KB paska persalinan dan lainnya,’’ ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *