Proses pembuatan biosaka oleh seorang petani di Kabupaten Blitar. (foto: istimewa)
Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar mengharapkan penggunaan pupuk kimia di Kabupaten Blitar bisa menurun. Salah satu caranya dengan menggunakan elisitor biosaka.
“Melalui elisitor biosaka sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia ini, diharapkan akan dapat mengurangi pupuk kimia hingga 60 persen,” kata Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar, Wawan Widianto, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, penggunaan pupuk kimia secara berlebihan bagi tanaman tidak baik untuk lahan pertanian. Lahan bisa rusak dan ekosistem lingkungan bisa terganggu.
“Maka dari itu, mulai saat ini kurangi penggunaan pupuk kimia dan mulai beralih pada pupuk-pupuk organik, seperti biosaka ini,” ujarnya.
Baca Juga: Melalui Perda No 13 Tahun 2019, Dispertapa Kabupaten Blitar Lindungi dan Berdayakan Petani
Wawan menjelaskan, biosaka sendiri merupakan salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (biologi-teknolgi).
“Biosaka ini terbuat dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan, setelah itu dapat langsung diaplikasikan di lahan untuk semua jenis tanaman,” jelas Wawan.
Bahkan, lanjut Wawan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah mendatangkan berbagai ahli untuk melakukan pengkajian terhadap kelayakan inovasi biosaka sebelum diperkenalkan kepada para petani.
“Saya berharap nantinya teknologi ini akan berhasil. Sehingga kelak bisa menjadi solusi mengatasi kelangkaan pupuk,” tandas Wawan.
Lebih lanjut, Wawan berharap penyuluh pertanian lapangan (PPL) juga bisa berperan dengan mensosialisasikan kepada petani terkait penggunaan biosaka. Agar petani banyak yang mengetahui manfaat dari biosaka sebagai pengganti pupuk kimia.
“Kita mempunyai kewajiban untuk melakukan pemberdayaan petani dalam rangka pengembangan pertanian di wilayah kita ini,” pungkasnya. (adv/jun).