Menteri Basuki Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Dalam kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Senin (22/4/2023), Presiden Joko Widodo saat meninjau progres pembangunan Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango. (Foto: Kementerian PUPR RI)

Gorontalo, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian PUPR RI, Dalam kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Senin (22/4/2023), Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan Bendungan Bolango Ulu di Kabupaten Bone Bolango.

Pembangunan bendungan Bolango Ulu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan bagian dari proyek pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025 yang akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Gorontalo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan. “Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah – sawah milik petani,” kata Menteri Basuki.

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Bolango Ulu merupakan bendungan multipurpose yang dibangun sejak 2019 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2024.

“Total biaya pembangunan bendungan sebesar Rp2,42 triliun dengan progres fisik saat ini 48,41%,” kata Adenan Rasyid.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Penanganan Jalan Pantura Demak-Kudus Selesai H-10 Mudik Lebaran 2024

Bendungan Bolango Ulu  memiliki daya tampung yang cukup besar 84,10 juta m3 untuk mendukung daerah irigasi seluas 4.950 ha, khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam (dari IP 265 menjadi IP 300) pada pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.

Bendungan dengan tipe urugan batu inti tegak ini memiliki luas genangan mencapai 483 ha yang dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir wilayah hilir Sungai Bolango. Sumber air yang berasal dari DAS Bolango akan dikendalikan oleh bendungan, khususnya pada musim hujan dengan mereduksi debit banjir hingga 414 m3/detik. Kemudian juga memiliki potensi sebagai sumber tenaga listrik sebesar 4,96 MW.

“Manfaat lain bendungan yang tidak kalah penting adalah untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter/detik dengan asumsi  melayani 2 juta jiwa. Informasinya untuk tahap pertama akan dibangun SPAM Regional yang terdistribusi di kabupaten Bulango dan Gorontalo serta Kota Gorontalo,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Binsar P. Simanungkalit.

Pembangunan Bendungan Bulango Ulu dikerjakan dalam dua paket konstruksi, yakni Paket I dilaksanakan oleh kontraktor PT. Hutama Karya – PT. Basuki Rahmanta Putra, PT Bina Nusa Lestari (KSO) dan Paket II oleh PT Brantas Abipraya – PT Bumi Karya, dan PT Istaka Karya (KSO).

Hadir juga dalam peninjauan, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *