Menteri PPPA Imbau Masyarakat Ciptakan Kondisi Mudik Ramah Perempuan dan Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga (Foto: KemenPPPA RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Menjelang puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada 6-8 April 2024, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengimbau masyarakat dan penyedia jasa layanan di posko-posko mudik untuk dapat menciptakan situasi mudik yang ramah bagi perempuan dan anak.

“Menjelang puncak arus mudik, jajaran Kemen PPPA telah melakukan peninjauan kesiapan di beberapa rest area. Kami mengimbau seluruh pihak dapat menciptakan situasi mudik yang ramah perempuan dan anak, baik dari sisi penyedia jasa layanan yang memberikan fasilitas yang memadai, maupun kepada para pemudik yang dapat mempersiapkan kebutuhan spesifik perempuan dan anak dengan baik,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA menyampaikan kepada masyarakat untuk dapat menggunakan moda transportasi yang aman dan nyaman, salah satunya memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah.

“Untuk menunjang kesehatan dan kenyamanan anak dalam perjalanan mudik, orang tua perlu menyiapkan kebutuhan spesifik bagi anak. Membawa makanan yang bergizi, menyiapkan obat-obatan, menyediakan bahan bacaan dan mainan untuk anak bisa menjadi alternatif bagi orang tua ketika akan mudik bersama anak,” ungkap Menteri PPPA.

Baca Juga: KemenPPPA Luncurkan Peta Jalan Ekonomi Perawatan (Care Economy Roadmap) 2025-2045

Menteri PPPA mengajak para orang tua agar lebih peka ketika anak mulai lelah atau bosan di perjalanan. Jika kondisi anak sudah tidak nyaman, para orang tua dianjurkan untuk dapat beristirahat di rest area. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk berhati-hati ketika bertemu orang asing sehingga anak tidak menerima ajakan atau makanan dari orang yang tidak dikenal.

“Baik anak maupun perempuan juga harus waspada terhadap tindak pelecehan seksual yang mungkin terjadi ketika dalam perjalanan mudik. Mulai dari meraba-raba, mencium, mencolek, mencubit, menatap, bersiul, hingga memamerkan alat kelamin tidak bisa ditoleransi. Jika para pemudik melihat, mendengar, atau mengalami pelecehan maupun kekerasan terhadap perempuan dan anak, segera laporkan ke Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) melalui call center 129 atau WhatsApp ke 08111-129-129,” tutur Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga mendorong para ayah dan keluarga untuk dapat aktif berpartisipasi dalam pengasuhan anak ketika di perjalanan mudik maupun libur lebaran.

“Tidak hanya kebutuhan pengasuhan anak, namun para suami dan keluarga juga harus berpartisipasi ketika istri maupun saudaranya sedang hamil atau menyusui. Mempersiapkan kebutuhan obat-obatan, breast pad, dan pumping ASI bisa dilakukan oleh para suami untuk meringankan beban perempuan selama dalam perjalanan,” jelas Menteri PPPA.

Baca Juga: Kemen PPPA Pastikan Mudik Lebaran 2024 Ramah Anak

Dari segi kesiapan fasilitas di posko mudik dan rest area, Menteri PPPA mendorong penyedia jasa layanan mempersiapkan sarana prasarana yang ramah perempuan dan anak. Mulai dari menyediakan ruang laktasi, toilet khusus perempuan dan anak, ruang bermain bagi anak, dan akses yang mudah bagi disabilitas dan lansia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *