Meski Masih Dilevel 76, 45 Persen Tingkat Kepuasan Publik, RSUD Srengat Jadi Rujukan Sejak Ada FOB

Bersama Media Blitar Raya, Manajemen RSUD Srengat mensosialisasikan tingkat layanan kesehatan yang dimilikinya. (Foto: Achmad/serayunusantara.com)

Blitar, serayunusantara.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat Kabupaten Blitar terus memantapkan kualitas pelayanan kesehatan (yankes) melalui berbagai pelayanan yang disediakan.

Infrastruktur yang lengkap dan memadai, ditunjang tenaga-tenaga kesehatan yang cakap di bidangnya menegaskan RSUD Srengat saat ini dalam kondisi terus menjalankan fungsinya dengan optimal demi menghadirkan yankes untuk masyarakat yang baik, profesional dan berkualitas.

Sebagai wujud optimalisasi Yankes, RSUD Srengat, baru-baru ini menambah fasilitas berupa Fiber Optik Bronchscopy (FOB) atau atau Bronkoskopi Serat Optik (BSO). FOB/BSO terdiri dari ribuan serat optik dengan diameter kurang dari 10 um dibungkus fiberglass padat fleksibel, terdapat satu set lensa obyektif pada distal serta lensa okuler pada ujung proksimal.

Lensa akan memberikan gambaran jelas tentang lumen endo tracheal, tergantung pada kasus dan operator – insersi BSO dapat secara nasal/ hidung atau oral/mulut. Sedangkan yang masih dalam proses pembangunan yakni klinik jiwa dan klinik kulit dan kelamin.

Kata dokter yang membidangi, dr Agus Andreas, bahwa alat tersebut terbilang sangat canggih dan satu-satunya yang dimiliki oleh RSUD di Kabupaten Blitar. Dimana, ujungnya dilengkapi dengan lampu dan kamera untuk mendeteksi penyakit pada saluran pernafasan dan paru-paru.

Fiber Optik Bronchscopy. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Selain itu, pemeriksaan yang dilakukan nantinya menggunakan sistem USG (ultrasonografi), sehingga bisa dilihat semua isi paru-paru tanpa harus pembedahan jika ada sumbatan diperkirakan seperti tumor, maka bisa diambil selnya kemudian bisa dilakukan pengobatan kemoterapi.

Spirometri. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

“Poliklinik ini termasuk didalamnya ada layanan pemeriksaan fungsi paru (Spirometri), pemeriksaan dan pengobatan penyakit paru menular seperti Tuberkulosis (TBC), Pnemonia dan Covid, tindakan evakuasi cairan paru-paru, serta pemasangan dan perawatan water sealed drainage (WSD),” lanjut Agus saat menggelar sosialisasi pelayanan kesehatan, bertempat di Gedung RSUD Srengat Jalan Raya Dandong, Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Jumat (28/4/2023).

Pada kesempatan ini juga, Direktur RSUD Srengat dr Mochammad Baehaki menambahkan, target sementara baginya adalah bagaimana bisa melayani pasien dengan tidak perlu merujuk ke rumah sakit lain yang ditunjang dengan peralatan canggih, sehingga dapat menangani kasus-kasus paru yang dikeluhkan masyarakat.

Kendati demikian, dr Baehaki mengatakan tidak akan berhenti berinovasi meski sekarang ini tingkat kepuasan publik masih kurang di level 76, 45 persen, setidaknya mencapai 70 persen dari survey yang dilakukan oleh pihak ketiga pada tanggal 15 Agustus sampai 1 Desember 2022 di pelayanan rawat inap, rawat jalan, rawat intensif penunjang dan gawat darurat.

Hasil survey yang dilakukan oleh pihak ketiga. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

“Dan Alhamdulillah nya, RSUD Srengat baru-baru ini sebagai rujukan rumah sakit yang ada di Blitar, Tulungagung dan Trenggalek,” pungkasnya. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *