Miliki 10 Ribu Hektare Lahan, Kabupaten Blitar Jadi Sentra Cabai Rawit Terbesar ke-4 di Jatim

Sub Koordinator Holtikultura DKPP Kabupaten Blitar Lina Indrayanti. (Foto: Reyda Hafiz/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Kabupaten Blitar menjadi penyangga cabai rawit yang penting dalam skala nasional. Predikat itu tidak mengherankan pasalnya Bumi Penataran menjadi daerah sentra cabai nomor 4 di Jawa Timur (Jatim).

Dari data yang dihimpun dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, luas lahan yang ditanami cabai rawit di Bumi Penataran sejumlah 10 ribu hektare.

Dari 10 ribu hektare itu terdiri dari 7 ribu menyebar di Blitar bagian selatan. Sementara sisanya di bagian barat dan utara. Semuanya menyebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar.

Sub Koordinator Holtikultura DKPP Kabupaten Blitar Lina Indrayanti mejelaskan, tanaman cabai adalah salah satu tanaman favorit yang ditanam oleh petani Blitar. Tidak mengherankan apabila cabai rawit asal Blitar banyak dikirim ke luar daerah.

Lina menjelaskan, tanaman cabai rawit menjadi pilihan karena memiliki masa panen yang panjang. Begitu juga dengan keuntungan yang diperoleh usai dipanen lebih besar dibandingkan tanaman pangan.

“Jadi mindset petani sekarang, tanaman horti itu tanaman yang lebih menguntungkan dibanding tanaman konvensional seperti padi,” kata dia, Selasa (7/11/2023).

Dia mencontohkan, misalnya tanaman padi, modal 10 juta panennya mendapat 12 juta dan hanya sekali panen. Sedangkan cabai itu dengan modal 10 juta bisa mendapat 20-25 juta pada masa panen.

Baca Juga: Kedatangan Tamu dari Kediri, Petani di Blitar Bocorkan Rahasia Budidaya Tanaman Cabai 

Selain itu, Lina juga menyampaikan bahwa saat ini memang para petani sedang mengundur waktu tanamnya, karena masih menunggu hujan. Akan tetapi banyak petani yang sudah berbelanja bibit dan pupuk untuk persiapan tanam.

“Sekarang masih tersisa beberapa lahan lagi di daerah utara dan barat, seperti di ponggok, dan udanawu. Memang belum musim panen raya, sehingga hari ini harga cabai sedang naik karena jumlah pasokan dari petani memang masih kurang di pasaran,” tutup Lina.

Melansir Badan Pusat Statistik (BPS), produksi cabai rawit di Indonesia sebanyak 1,39 juta ton pada 2021. Jumlah itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,5 juta ton.

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terkenal sebagai produsen cabai rawit terbesar di tanah air. Beberapa wilayah yang menjadi sentra produksi cabai rawit di provinsi ini, antara lain Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, dan tentunya Kabupaten Blitar.

Sementara di Kabupaten Blitar menjadi pemasok cabai terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, produksi cabai rawit mencapai 713.370 kwintal. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *