Tanggapan Petani di Blitar Usai Gunakan Biosaka: Biaya Minim dan Hasil Panen Meningkat

Salah satu petani di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Sutiyono (50). (Foto: Reyda Hafiz/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com Ada inovasi terbaru di bidang pertanian yang ada di Kabupaten Blitar, yakni biosaka. Selama dua tahun terakhir biosaka menjadi buah bibir lantaran punya manfaat besar dalam dunia pertanian.

Biosaka merupakan inovasi yang diciptakan petani bernama Muhammad Ansar, yang berasal dari Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.

Biosaka digunakan sebagai elisitor, yakni senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik yang dibuat secara organik.

Saat ini biosaka sudah lazim digunakan oleh petani, terutama di Kabupaten Blitar. Sebab bisa mengurangi biaya budidaya, di sisi lain bisa meningkatkan hasil panen.

Respon petani

Salah satu petani di Desa Penataran, Sutiyono (50) mengatakan, penggunaan biosaka punya manfaat besar bagi lahan yang digarapnya. Hasil panen komoditas pertanian menjadi melimpah.

Baca Juga: Komisi IV: Pupuk Biosaka Terbukti Menyuburkan Tanaman Kedelai

Dia mengakui, penggunaan biosaka punya manfaat besar, apalagi saat cuaca yang tidak menentu. Keberadaan biosaka bisa mengurangi kening tanaman rusak akibat hama dan penyakit yang tidak terkendali.

“Setelah kita memakai ini biosaka ternyata hama penyakit itu sangat-sangat amat sangat minim daripada yang tidak memakai biosaka,” kata Sutiyono, Selasa (7/11/2023).

Biaya budidaya tanaman saat menggunakan biosaka juga menjadi berkurang. Karena pembuatan biosaka sangatlah mudah, tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.

“Pastinya, karena biosaka ini tidak terbuat dari bahan kimia, maka ramah lingkungan. Sehingga keberlangsungan ekosistem kedepannya bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengajak petani di daerahnya untuk menggunakan biosaka. Sehingga bisa mendapatkan panen yang melimpah dan tetap menjaga keberlangsungan ekosistem dengan baik.

“Harapannya di wilayah ini bisa full menggunakan biosaka. Alhamdulillah saat ini sudah mulai bertambah yang menggunakan biosaka sebagai elisitor,” ungkapnya.

Baca Juga: Terbukti Punya Banyak Manfaat, Petani di Kabupaten Blitar Diajak Pakai Biosaka

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar Hikma Wahyudi juga senada dengan petani di Bumi Penataran.

Baginya, dalam berbudidaya tanaman harus mengedepankan aspek ekonomi dan lingkungan. Sebab, jangan sampai menguntungkan secara ekonomi, tetapi merusak lingkungan.

Oleh karena itu, saat menggunakan biosaka petani juga mendapatkan hasil melimpah sehingga bisa sejahtera, dan ekosistem lingkungan tetap terjaga. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *