Jatim, serayunusantara.com – Upaya Jawa Timur memperluas jaringan perdagangan antar daerah kembali membuahkan hasil positif. Melalui Misi Dagang dan Investasi ke-42 yang digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (17/9/2025), transaksi yang tercatat mencapai Rp1,661 triliun.
Dari total tersebut, penjualan produk asal Jawa Timur menyumbang Rp1,574 triliun, sedangkan pembelian dari Kalimantan Selatan sebesar Rp86,8 miliar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi antusiasme pelaku usaha dari kedua provinsi.
Menurutnya, misi dagang bukan hanya tentang transaksi, tetapi juga sarana memperkuat sinergi dan jejaring lintas daerah.
“Selama 42 kali misi dagang, animo pelaku usaha Kalimantan Selatan sangat luar biasa, baik dari sisi jumlah maupun omzet. Mari terus perkuat kolaborasi, sinergi, dan jaringan, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Khofifah.
Sepanjang 2025, Jatim sudah tujuh kali menggelar misi dagang antarprovinsi. Ajang ini memberi dampak luas, mulai dari UMKM, sektor pertanian, hingga industri besar. Di Banjarmasin, sebanyak 181 pelaku usaha terlibat, terdiri dari 61 dari Jatim dan 120 dari Kalsel.
Produk unggulan Jatim yang diminati antara lain telur, daging ayam, sapi, kambing, kopi, apel, jeruk, rempah, pupuk, bahan bangunan, produk fashion, hingga mesin las. Sementara Kalsel menawarkan arang halaban, arang batok kelapa, veneer kayu, hasil perikanan (bandeng, patin, udang), serta produk frozen food.
Baca Juga: Gubernur Jatim Pererat Jejaring Dagang Lewat Pertemuan Perantau di Kalsel
Sekda Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, yang mewakili Gubernur Muhidin, menyebut gelaran ini sebagai momentum penting memperluas jejaring bisnis dan membuka peluang kerja sama baru. Ia berharap capaian transaksi bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi di kedua daerah.
Selain transaksi dagang, kegiatan ini menghasilkan 12 Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara OPD maupun asosiasi dagang dari kedua provinsi. Beberapa di antaranya melibatkan Dinas Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Kominfo, serta organisasi besar seperti KADIN, HIPMI, IWAPI, dan FORKAS.
Suasana semakin semarak dengan penampilan budaya, mulai dari seni Wastra Kisah Bumi Majapahit, fashion show batik dan tenun Jatim, hingga prosesi pembukaan dengan tabuhan Kendang Banjar. Pertukaran cenderamata juga menandai eratnya hubungan kerja sama Jatim–Kalsel.
Misi dagang yang digagas sejak awal kepemimpinan Khofifah ini terbukti efektif mempertemukan produsen dengan pembeli secara langsung. Selain mempercepat transaksi, juga membuka peluang investasi baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Harga Beras Naik, DPRD Jatim Dorong Bulog dan Disperindag Ambil Langkah Cepat
Dengan capaian Banjarmasin, Jawa Timur kian meneguhkan diri sebagai pusat perdagangan domestik yang produktif dan kompetitif sekaligus mitra strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi nasional. (Serayu)