Pemkab Bojonegoro Siapkan Dana Abadi Pendidikan, untuk Apa?

Jatim, serayunusantara.com – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, bersama Wakil Bupati Nurul Azizah, menyambut kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, di Rumah Dinas Bupati.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Wahono menegaskan bahwa pengelolaan dana abadi pendidikan merupakan strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas keuangan daerah dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Dijelaskannya, Pemkab Bojonegoro mengandalkan pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi, yang saat ini memberikan kontribusi signifikan terhadap APBD. Namun, ia mengingatkan bahwa sumber daya tersebut lambat laun akan menipis, sehingga diperlukan langkah antisipasi dengan membentuk dana abadi pendidikan.

Proses pembentukan dana abadi ini tidak sederhana dan membutuhkan kesepakatan bersama antara pemerintah kabupaten, DPRD, dan masyarakat.

Untuk itu, Pemkab Bojonegoro telah menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, dan anggota dewan, guna menyamakan visi dalam meningkatkan kesejahteraan generasi penerus.

“Kami berencana mengalokasikan Rp 3 triliun untuk dana abadi pendidikan, dengan penyaluran bertahap sesuai kemampuan APBD setiap tahun. Harapannya, dana ini dapat mendorong kemajuan sektor pendidikan di Bojonegoro,” ujar Bupati Wahono dalam rilis resmi Pemkab, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga: Mimpi Kecil Nanda yang Diwujudkan oleh Gubernur Khofifah

Wakil Bupati Nurul Azizah menambahkan bahwa realisasi dana abadi tersebut akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun, dengan rincian Rp 500 miliar di tahun pertama, Rp 750 miliar di tahun kedua dan ketiga, serta Rp 500 miliar di tahun keempat dan kelima. Dana ini akan digunakan untuk berbagai program beasiswa, termasuk Beasiswa Scientist, 10 Sarjana Satu Desa, Beasiswa Tugas Akhir, serta Beasiswa Gus dan Ning.

“Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi referensi bagi Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mengembangkan dana abadi pendidikan di daerahnya,” tambah Nurul Azizah.

Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah, mengapresiasi kunjungan studi tiru ini, mengingat daerahnya juga bergantung pada sektor migas dan batu bara. “Kami ingin mempelajari langkah-langkah konkret yang telah diambil Bojonegoro dalam mengelola dana abadi,” ujarnya. (serayu) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *