Pemkab Pasuruan dan Masyarakat Tengger Rayakan Resepsi Yadnya Kasada 2025

Jatim, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama masyarakat Tengger di Kecamatan Tosari menyelenggarakan Resepsi Yadnya Kasada 2025 di depan Pendopo Agung Panca Manggala Gatra Nagara, Desa Wonokitri.

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko; Wakil Ketua DPRD Pasuruan, Adinda Denisa; serta Ketua Komisi II DPRD, Agus Setya Wardhana, beserta sejumlah anggota dewan lainnya.

Perayaan Yadnya Kasada 2025 semakin meriah dengan berbagai pertunjukan budaya dari warga sekitar Lereng Gunung Bromo, termasuk kesenian tradisional baleganjur dari sanggar budaya setempat dan pertunjukan campur sari.

Sekda Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, mengungkapkan kebanggaannya dapat hadir dalam acara tersebut. Ia menekankan bahwa Kecamatan Tosari telah ditetapkan oleh Menteri Agama RI sebagai simbol Bhinneka Tunggal Ika dan miniatur toleransi serta keberagaman di Indonesia.

“Saya sangat senang bisa berkumpul dengan masyarakat Tengger di Tosari. Selamat merayakan Yadnya Kasada bagi seluruh umat Hindu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

Baca Juga: Porprov IX Jatim 2025 Dimulai, Ini Pertandingan Pembukanya

Yudha juga mendorong warga Tosari, terutama generasi muda, untuk aktif melestarikan budaya Tengger dan lingkungan alamnya. “Pelestarian budaya dan alam di Tosari bukan hanya tanggung jawab masyarakat Tengger, melainkan kita semua. Mari jaga bersama untuk meningkatkan potensi wisata dan kunjungan ke Gunung Bromo,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pasuruan, Agus Hari Wibawa, menjelaskan bahwa resepsi ini bertujuan memperkuat nilai spiritual, rasa syukur, dan penghormatan kepada leluhur.

Acara Yadnya Kasada 2025 juga menjadi simbol toleransi antarumat beragama, terutama dengan tema “Adjeng Budayaning Leluhur Tengger: Saling Asah, Asih, dan Asuh”. “Tema ini mengajak kita untuk saling menghargai, menghormati, dan memperkuat persaudaraan antarumat beragama,” jelasnya.

Dengan digelarnya acara ini setiap tahun, diharapkan budaya Tengger tetap lestari sekaligus memperkuat harmoni sosial di masyarakat. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *