Perwakilan Gubernur Jatim Hadiri Rakor Perluasan Jangkauan dan Kualitas Internet

Jatim, serayunusantara.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin, mewakili Gubernur Jatim, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Coverage dan Kapasitas Internet di Jawa Timur. Acara yang diselenggarakan oleh Kemenko Polkam RI ini berlangsung di Malang pada Kamis (19/6/2025).

Rapat ini bertujuan menyusun roadmap pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar dapat segera diimplementasikan. Turut hadir perwakilan dari kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah kabupaten/kota se-Jatim, serta asosiasi industri internet seperti ATSI, APJII, APJATEL, dan ASPIMTEL.

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam RI, Marsda TNI Eko D. Indarto, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan transformasi digital yang inklusif dan berdaulat.

“Rakor ini harus menjadi langkah awal membangun peradaban digital Indonesia yang kuat, bukan sekadar memperluas jaringan,” tegas Eko.

Ia menyoroti masih adanya kesenjangan akses internet di Jatim, terutama di wilayah pesisir selatan, perbatasan, dan desa terpencil. Menurutnya, masalah ini bukan hanya teknis, melainkan menyangkut ketahanan nasional dan kedaulatan digital.

Baca Juga: Lamongan Kini Miliki Desa Bebas Limbah, Apa Saja Keunggulannya?

“Kemenko Polkam berperan memastikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, seperti fiber optik, BTS, dan satelit, berjalan terarah dan mendukung stabilitas negara,” jelasnya.

Eko juga menekankan bahwa ketertinggalan akses digital kini menjadi persoalan hak warga negara. “Kita harus memastikan tidak ada satu pun masyarakat yang tertinggal dalam transformasi digital,” ujarnya.

Sementara itu, Kadiskominfo Jatim Sherlita menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Jatim sebagai tuan rumah rakornya. Ia berharap forum ini dapat menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi blank spot atau daerah tanpa sinyal internet.

“Meski 82% wilayah Jatim telah terlayani internet, masih ada 48 pulau di Madura yang belum terjangkau. Ini menghambat akses ekonomi, pendidikan, dan informasi,” ungkap Sherlita.

Ia mendorong semua pihak berkomitmen mempercepat transformasi digital, mengingat potensi ekonomi digital Jatim yang sangat besar. “Mari sinergikan program untuk mewujudkan Jatim dan Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *