PC PMII Surabaya saat berada di Kantor DLH Kota Surabaya, Senin (14/8/2023). (Dok. PMII Surabaya)
Surabaya, serayunusantara.com – Rencana audiensi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Senin 14 Agustus 2023 harus dibatalkan.
Penolakan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan komitmen DLH dalam mengatasi persoalan lingkungan di kota.
Ketua PMII Surabaya, Muhammad Husaini, menyampaikan, apabila pihaknya telah mengadvokasi terkait masalah sampah dari hulu ke hilir, dan melibatkan masyarakat.
Itu juga termasuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS), hingga Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, dan masalah audiensi dengan PT. Sumber Organik.
“Ia menyoroti beberapa TPS yang mengalami kelebihan muatan sampah dan aduan masyarakat mengenai bau tak sedap di TPS yang berdekatan dengan pemukiman. Pengelolaan TPA yang dikelola oleh PT.SO, juga dinilai belum optimal,” ungkap Husaini.
Baca Juga: Ketua PMII Blitar Dukung Larangan Penggunaan Battle Sound pada HUT Kemerdekaan RI
Husaini melanjutkan, hasil dari audiensi antara PMII Surabaya dan PT.SO mendapati beberapa hal, yakni sampah yang masuk kisaran 1.500 – 1.800 per hari, sedangkan yang dikelola menjadi listrik oleh PT. SO hanya 1000 ton per-hari.
Oleh karena itu, pihaknya mempertanyakan kinerja DLH Surabaya terkait jumlah sampah yang relatif tidak berkurang. Selain itu, juga terkait jumlah sampah 1 tahun terakhir dan tiping fee yang dibayar oleh pemkot kepada PT. SO.
Akan tetapi nahasnya sejumlah mahasiswa PMII Surabaya yang berencana untuk bertemu dengan Kepala DLH, Agus Hebi Djuniantoro, merasa tidak didengar.
Dalam kejadian yang membingungkan, pimpinan DLH tidak hadir dan pertemuan ini seolah diwakilkan oleh seorang staf sub koor, Agustin. Meskipun informasi mengenai alasannya tidak jelas, tindakan ini menuai kritik dan keprihatinan dari berbagai pihak.
Meskipun audiensi ini tidak berjalan sesuai rencana, PMII Surabaya berkomitmen tidak akan berdiam diri. Mereka berencana kembali dengan jumlah massa yang lebih besar, membawa perdebatan mengenai isu sampah dan temuan lapangan ke level yang lebih tinggi.
“Kami dan kader PMII se-Surabaya akan kembali, membahas aduan masyarakat dan temuan di lapangan dengan lebih rinci,” tegasnya. ***