Produksi Kopi di Kabupaten Blitar Terus Alami Peningkatan, Begini Alasannya!

Tanaman kopi yang sudah mulai berbuah. (Foto: jayartin/pixabay)

Blitar, serayunusantara.com – Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno mengatakan, produksi di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Lukas menyebut, ada sejumlah penyebab yang menjadikan jumlah produksi kopi mengalami kenaikan. Pertama, pendampingan terhadap petani kopi terkait cara berbudidaya.

“Sehingga produktivitasnya bisa meningkat, kalau dulu itu kan, yang namanya kopi ditanam, lalu dibiarkan begitu saja,” kata Lukas, Selasa (28/2/2023).

Untuk saat ini, lanjutnya, perlukan terhadap tanaman kopi sudah baik. Karena petani sudah mulai memberikan pupu dan perawatan untuk tanaman yang telah ditanam.

“Pemupukan, perawatan dan sebagainya. Mau tidak mau produksinya juga akan terus meningkat,” lanjutnya.

Baca Juga: Begini Paparan Kopi Di Kabupaten Blitar, Kabid Perkebunan Dispertapa Beri Penjelasan 

Selain itu, luas lahan tanaman kopi di Kabupaten Blitar juga terus meningkat. Hal itu karena adanya perluasan lahan yang ditanami kopi. Dispertapa juga bekerjasama dengan Perhutani.

“Sebenarnya juga tidak banyak (petani)yang beralih berbudidaya kopi, sekarang ini karena tren kopi sedang meningkat petani kopi ini juga perawatannya menjadi lebih baik,” tandasnya.

Kabid Perkebunan Dispertapa Kabupaten Blitar. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Menurutnya, hasil produksi kopi di Kabupaten Blitar mayoritas dijual lagi oleh petani. Dengan penjualan ke tempat yang beragam, ada yang pasar domestik dan mancanegara.

“Sekarang ini kopi-kan lagi ngetren, ditandai dengan cafe mulai banyak bermunculan. Bahkan yang dijual di luar negeri pun juga ada, meskipun jumlahnya tidak begitu banyak,” pungkasnya.

Mengutip dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, dari tahun 2020 ke 2021 saja produksi kopi di Kabupaten Blitar mengalami kenaikan. Meskipun tidak terlalu besar, yakni dari 3.848 ton menjadi 3.857 ton. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *