Program ‘Food Estate’ di Pulang Pisau Diharapkan Terus Berkembang Guna Kesejahteraan Petani

Djarot Saiful Hidayat saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi IV ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). [Foto: Dok. Kementan]

Jakarta, serayunusantara.com – Tim Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke lokasi food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah dan berbincang dengan petani di lokasi tersebut. Kunspik ini dalam rangka meninjau langsung program yang kerap dinilai tidak efektif dalam menjaga ketahanan pangan tersebut.

Meskipun demikian, usai meninjau, Komisi IV menemukan hasil berbeda dengan pandangan umum tersebut mengenai food estate. “(Malah) sangat bermanfaat, Pak. Semoga program ini bisa terus dilanjutkan,” ujar Tarman, salah satu petani pengelola food estate kepada Tim Kunker Spesifik Komisi IV.

Menanggapi itu, Komisi IV pun merespon pernyataan petani tersebut dan meminta agar pemerintah daerah untuk sementara waktu bisa terus mengembangkan food estate demi kesejahteraan petani disana.

“Memang (anggaran) 2023 itu tidak ada, tapi saya berharap bahwa program food estate ini meskipun tidak masuk di dalam program anggaran di Kementerian Pertanian tetap bisa dilanjutkan oleh pemerintah provinsi dan Kabupaten Pulang Pisau. Sedangkan untuk 2024 itu kalau memang berkembang dengan baik bisa kita tingkatkan lagi terutama untuk ekstensifikasi. Dengan begitu maka Pulang Pisau itu menjadi lumbung pangan bukan hanya untuk Kalimantan Tengah tapi juga bisa untuk membantu daerah sekitarnya, Kalimantan Selatan misalnya,” ungkap Djarot Saiful Hidayat usai memimpin Kunjungan Kerja Komisi IV ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat, (1/9/2023).

Baca Juga: Anggota DPR RI Kutuk Aksi KKB Tewaskan Tiga Warga Sipil

Selaras dengan yang disampaikan Djarot Saiful, Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonidipuro juga mengapresiasi program food estate di Pulang Pisau ini dan meminta pemerintah agar bisa melanjutkan program tersebut dengan berbagai perbaikan – perbaikan.

“Nah sekarang ternyata kita lihat produknya walaupun belum maksimal baru 3 ton tapi sudah nampak dan dari para petani minta agar ini dilanjutkan dan kita paham maka kepada pemerintah kami mendorong agar semua yang dibutuhkan terutama air. Karena tidak ada pohon tidak ada air, tidak ada air tidak ada kehidupan. Nah itu yang penting air ini yang jadi masalah ya mudah-mudahan (Kementerian) PUPR paham untuk melanjutkan proyek-proyek ataupun irigasi yang ada untuk pengairan pertanian ini,”  ujar Darori.

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, juga menambahkan bahwa pemerintah daerah, baik provinsi maupun Kabupaten Pulang Pisau akan terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan demi hasil food estate yang lebih maksimal.

“Kita kan melakukan pembinaan ya secara terus-menerus ya tahun ini juga kita juga membantu dengan pengadaan bibit IR 42, PB 42. Itu yang kemarin kita berikan di sini 200 hektar, di Kapuas 2 hektar. Kemarin panennya juga bisa 5,7 ton artinya kendatipun 2023 tidak ada program. Tapi (masukan) dari pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten, kami tetap jalan untuk melakukan pembinaan kepada petani itu yang kami lakukan. Di samping juga kami juga membantu tahun ini dan tahun 2024 itu membangun untuk hilarisasinya gitu,” pungkas Edy. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *