Ramah Lingkungan, Petani di Kabupaten Blitar Diajak Pakai Pupuk Organik

Lahan persawahan di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Pembatasan subsidi pupuk di Kabupaten Blitar maupun secara nasional harus disikapi dengan seksama oleh para petani. Mereka harus berinovasi agar lahan pertanian tetap produktif guna menyuplai ketahanan pangan.

Salah satu inovasi yang saat ini perlu digencarkan ialah dengan menggunakan pupuk organik. Apalagi pembuatan pupuk organik tergolong mudah. Banyak bahan-bahan di sekitar rumah yang bisa dijadikan bahan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menyebut penggunaan pupuk organik ramah terhadap lingkungan. Alasannya, tidak ada kandungan residu yang ada di pupuk organik dibandingkan pupuk kimia.

“Penggunaan pupuk organik lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia,” kata Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi, Senin (20/11/2023).

Hikma mengatakan, selama ini petani masih banyak yang melakukan kebiasaan kurang baik seperti menggunakan pupuk kimia guna budidaya tanaman. Padahal penggunaan bahan kimia yang berlebihan bisa merusak lingkungan dan sawah.

“Maka petani saat ini harus mulai mengubah pola pikir. Bahwa lingkungan itu juga harus dijaga, agar lahan pertanian yang saat ini masih ada tidak rusak, dan bisa tetap lestari, sehingga anak cucu kita juga bisa merasakannya,” lanjutnya.

Baca Juga: DKPP Konsisten Perhatikan Ketersediaan Air di Blitar Selatan untuk Pertanian 

Menurutnya, konsep pertanian yang ramah lingkungan ialah konsep pertanian yang mengedepankan keamanan seluruh komponen. Keselamatan lingkungan dan tanaman menjadi prioritas yang harus diutamakan oleh petani.

“Saat lingkungan aman, ke depannya masih bisa dinikmati oleh anak cucu. Saat tanamannya aman, maka saat dikonsumsi akan lebih aman, dalam arti sehat dan tidak membahayakan,” jelasnya.

Pupuk organik, kata dia, tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan. Selain itu, manusia yang mengonsumsinya pun juga aman dari efek samping bahan makanan.

Hikma berharap, petani saat ini harus mulai perlahan-lahan untuk beralih menggunakan pupuk organik dan meninggalkan penggunaan pupuk kimia. DKPP Kabupaten Blitar juga siap mendampingi petani.

“Artinya ini butuh waktu. Petani harus mulai dikenalkan dengan bahan-bahan organik, tidak hanya pupuk tapi juga pestisida, agar lingkungannya bisa aman,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *