Resmikan Kampung Nelayan Modern di Biak, Jokowi Minta Pendampingan Berkesinambungan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Kampung Nelayan Modern Desa Samber-Binyeri di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. (Foto: KKP RI)

Biak, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Desa Samber-Binyeri di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Presiden Jokowi meminta agar para nelayan terus didampingi secara berkesinambungan agar usahanya bisa masuk rantai pasok nasional dan global.

“Pembangunan itu mudah. Yang sulit itu merawat dan memeliharanya. Karena itu pengelolaan harus utuh karena fasilitas sudah dibangun komplit di sini sesuai kebutuhan nelayan,” imbuhnya.

Kalamo Desa Samber-Binyeri menjadi lokasi percontohan karena memiliki lokasi yang strategis. Berada di pesisir WPPNRI 717 yg berbatasan dengan Laut Pasifik, menjadikan desa ini sebagai penghasil tuna yang sangat potensial.

Program Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yg dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: KKP Raih Juara Pertama Germas Award 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa Desa Samber-Binyeri telah memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan sebagai lokasi Kalamo. Yaitu lebih dari 80% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, desa yang akan berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya, pendapatan perikanan perkapita mencukupi kebutuhan primer dan terdapat embrio pola manajemen usaha.

Dalam program Kalamo Desa Samber-Binyeri ini, KKP telah membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas usaha, memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, membangun koperasi produsen perikanan serta memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui social engineering agar semua fasilitas yg terbangun dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.

KKP membangun sejumlah fasilitas utama seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan hingga dock yard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, intalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.

Untuk menambah keindahan kampung pesisir tersebut, KKP turut membangun gapura, memperbaiki jalanan, membangun talud dan gardu pandang. Tak jauh dari sana terdapat stasiun pengisian bahan bakar minyak yang pembangunannya mendapat rekomendasi dari KKP dan diintegrasikan dengan kampung nelayan modern.

“Program kampung nelayan modern ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan usaha yang mandiri dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat nelayan yang sejahtera. Ini juga bagian dari implementasi visi Bapak Presiden dalam mengentaskan kemiskinan khususnya kampung nelayan yang juga sebagai bagian dari pembangunan negara maritim,” papar Menteri Trenggono.

Baca Juga: Konsistensi KKP Jaga Kawasan Konservasi dan Pulau Melalui Penamaan Rupabumi

Lebih jauh dia mamaparkan, pembangunan Kampung Nelayan Modern Desa Samber-Binyeri menggunakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mensinergikan seluruh unit kerja eselon I. Program kampung nelayan modern pun akan dilakukan berkesinambungan ke desa-desa pesisir lain di Indonesia.

“Yang harapan kami ke depan, (pembangunannya) dapat diperluas dengan melibatkan seluruh kementerian terkait seperti Kemen PUPR, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemen BUMN, Kemensos dan Kemenkop UKM. Sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat pesisir (kampung nelayan) dapat dilaksanakan secara luas,” pungkasnya.

Sebagai informasi, selain infrastruktur dan fasilitas perikanan yang telah dibangun, di waktu yang sama, diserahkan juga bantuan berupa 15 unit kapal perikanan ukuran 3 GT, mesin kapal 20 unit, alat penangkapan ikan 279 paket, 150 paket sembako, bantuan langsung tunai serta berbagai pendampingan dan pelatihan peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *