Tangani Bencana Banjir BNPB Bantu Rp 250 Juta Pemkab Trenggalek.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto serahkan bantuan kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Pondok Pesantren Al Ittihad Darunnajah Kelutan.(foto : nanda/serayunusantara.com)

Trenggalek, serayunusantara.com | Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendapatkan support bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk tangani bencana hidrometeorologi basah di daerahnya.

Bantuan ini meliputi dana siap pakai senilai Rp250 juta, perahu karet, bantuan paket logistik dan  beberapa bantuan lainnya.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Pondok Pesantren Al Ittihad Darunnajah Kelutan, pada Kamis (20/10) kemarin.

Bersamaan itu, juga diserahkan secara simbolis paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

Bupati Trenggalek, membenarkan perihal bantuan yang diberikan oleh BNPB. Menurutnya bantuan dana dalam bentuk siap pakai akan bisa mengoptimalkan kembali penanggulangan bencana pasca banjir.

Baca Juga : Relawan PKB Trenggalek Peduli Bencana Banjir dan Tanah Longsor Bagikan Nasi Bungkus

Baca Juga : Respon Cepat  Tanggap Bencana Banjir, SMN Trenggalek Salurkan Bantuan

“Akan kita bagi lintas matra, TNI-Polri, Kabupaten, sehingga bisa dimanfaatkan agar kerjanya bisa semakin cepat sesuai saran dari beliau,” ujar Bupati Trenggalek yang akrab disapa Mas Ipin.

“Ada dana siap pakai senilai Rp 250 juta, kemudian Perahu karet dan paket logistik untuk masyarakat,” imbuhnya.

Perahu karet sendiri sangat dibutuhkan mengingat dalam penanganan banjir kemarin evakuasi warga dan distribusi makanan terkendala armada yang bisa menjangkau warga.

Baca Juga : Pasca Kebanjiran Kadis Pendidikan Trenggalek Instruksikan Pembelajaran Daring

Bencana hidrometeorologi basah yang terjadi 18 Oktober lalu merupakan bencana terbesar ke tiga yang tercatat di terowongan PLTA Niama.

“Kejadian serupa pernah terjadi di tahun 90 an dan juga tahun 2016,” kata Ipin.

Dalam kunjungan, Letjen TNI Suharyanto menuturkan, bahwa akhir-akhir ini masuk bulan Oktober, dan mulai tanggal 1 sampai 20 Oktober Indonesia mengalami curah hujan yang sangat tinggi.

Baca Juga : Banjir Bandang Landa Enam Kecamatan di Trenggalek, Warga Sempat Mengungsi

Ada sebanyak 227 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah yaitu banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor.

“Diantaranya adalah yang saya datangi ini Kabupaten Trenggalek. Karena beberapa waktu yang lalu juga mengalami bencana banjir yang menimpa puluhan desa, maka kami datang secara langsung ke sini untuk melihat dan membantu masyarakat,” lanjutnya.

“Pada tahap-tahap penanganan bencana banjir khususnya di tahap tanggap darurat tentu saja atas arahan bapak Presiden Joko Widodo saya hadir secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat. Apalagi Pak Bupati sudah menetapkan status tanggap darurat dan terhitung mulai kemarin sampai dengan 2 Minggu kedepan,”

“Setelah status masa tanggap darurat ditetapkan, maka kami membantu anggaran operasional sebesar Rp 250 juta rupiah dan logistik yang bisa langsung digunakan untuk membantu masyarakat yang bersifat kebutuhan pokok dasar, kemudian juga perahu karet. Apabila nanti membutuhkan tindak lanjut terkait tanggap darurat kami akan mensupport pemerintah daerah,” tandasnya.

“Setelah selesai masa tanggap darurat, kemudian akan masuk tahap pra rehabilitasi rekonstruksi atau peralihan dengan rekonstruksi dan rehabilitasi rekonstruksi. Pada masa rehab rekon ini sendiri, Kepala BNPB menegaskan perlu ada kerjasama, koordinasi yang erat antara semua pihak, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan media,”

“Dengan kerjasama diharapkan mitigasinya bisa di laksanakan dengan baik dan kita targetkan tahun 2023 nanti tidak tidak terjadi banjir di Trenggalek. Paling tidak dapat diminimalisir atau berkurang,” pungkas Jendral TNI dengan 3 bintang dipundaknya itu.(nda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *