Tindaklanjuti Aduan Masyarakat, Komisi I DPRD Kabupaten Blitar Tinjau Perkebunan Gambar Nglegok 

Peninjauan lapangan Komisi I DPRD Kabupaten Blitar di Perkebunan Gambar, Nglegok, Kabupaten Blitar, Kamis (19/10/2023). (Foto: IST)

Blitar, serayunusantara.com – Komisi I DPRD Kabupaten Blitar meninjau lapangan di lahan yang dikelola PT. Perkebunan dan Dagang Gambar di Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Kamis (19/10/2023).

Dalam peninjauan itu hadir Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Blitar Muharram Sulistiono, Anggota Fredy Agung Kurniawan, serta Bima Bagas.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Blitar Fredy Agung Kurniawan mengatakan, peninjauan lapangan itu merupakan tindak lanjut dari tuntutan Kelompok Masyarakat Rukun Santoso Sejati. Mereka tinggal di sekitar lahan perkebunan.

“Iya, ini Komisi I tadi kita meninjau lapangan yaitu di Perkebunan Gambar karena memang ada polemik antara masyarakat atau warga sekitar dengan perkebunan terkait adanya tuntutan pembuatan plasma,” katanya.

Plasma (kebun perusahaan yang dikelola masyarakat)

Fredy mengatakan, dari temuan Komisi I, hingga kini PT. Perkebunan dan Dagang Gambar belum menyiapkan 20 persen dari lahan perusahaan untuk dikelola masyarakat, setelah perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU).

“Malah perusahaan membuat perjanjian baru dengan pihak ketiga untuk pengelolaan lahan tersebut yang mana ini menjadi polemik di masyarakat sekitar,” ujarnya.

Ketua Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Blitar ini menyebut, PT. Perkebunan dan Dagang Gambar bekerja sama dengan PT. Sari Bumi Kelud sebagai pihak ketiga untuk menanam komoditi non tanaman tegakan.

Padahal, ujar Fredy, lahan perkebunan tersebut seharusnya diperuntukkan untuk tanaman tegakan, seperti kopi dan tanaman yang lain. Namun, fakta di lapangan malah digunakan untuk menanam nanas, serai, maupun tebu.

Baca Juga: Komisi I Dorong Pemerintah Desak Resolusi PBB Hentikan Pelanggaran HAM di Palestina

Oleh karena itu, menindaklanjuti temuan tersebut, Komisi I DPRD Kabupaten Blitar bakal memanggil perusahaan terkait, masyarakat sekitar, dan OPD terkait untuk dimintai keterangan.

Ditemukan Sejumlah Temuan Lain

Fredy mengatakan, saat sidak, pihaknya juga menemukan sejumlah temuan lain. Pertama, terganggunya pasokan air bagi warga. Itu terjadi akibat perusahaan yang diduga menutup saluran yang dulu menjadi tandon air.

“(Saluran) tutup dialihfungsikan menjadi tempat penyulingan sehingga pasokan air warga menjadi terhambat,” ujar politisi Gerindra ini.

Temuan yang kedua, kata Fredy, ialah jalur aliran lahar dingin yang telah beralih fungsi. Jalur itu sudah dialihfungsikan menjadi lahan peternakan sapi dan juga dibuat greenhouse melon.

“Sehingga Ini menutupi dan merubah jalur lahar nanti, dikhawatirkan warga, pada saat terjadi bencana lahar dingin ini menjadi tidak terkondisikan jalurnya,” ungkapnya. (tim/sry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *