Jatim, serayunusantara.com – BPBD Provinsi Jawa Timur bersama program Siap Siaga meluncurkan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB) secara serentak di lima kabupaten, Kamis (31/7/2025). Peluncuran dilakukan di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusthi, Kabupaten Pasuruan.
Lima daerah yang kini memiliki ULD-PB adalah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Malang, Sampang, dan Pacitan. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto bersama jajaran BNPB, Pemkab Pasuruan, Konsulat Australia, DFAT, dan tim Siap Siaga.
Selain seremoni, kegiatan juga diisi dengan penyerahan rompi dan Surat Keputusan (SK) pembentukan kepada masing-masing pengurus ULD-PB dari lima daerah tersebut.
Wakil Bupati Pasuruan HM Sobih Asrori menyampaikan apresiasi atas pembentukan ULD-PB yang dinilai sebagai bentuk perhatian nyata bagi kelompok disabilitas. Dukungan juga datang dari Konjen Australia Glen Askew yang berharap inisiatif ini mampu memperkuat ketangguhan masyarakat Jawa Timur dalam menghadapi bencana.
Baca Juga: Jelang HUT RI, PLN Nyalakan Listrik Perdana di Kawasan Konservasi Meru Betiri
Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, mengapresiasi langkah cepat Jatim. Meskipun bukan provinsi pertama membentuk ULD-PB tingkat provinsi, Jatim menjadi yang tercepat mengembangkannya ke kabupaten.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menekankan pentingnya aksi nyata pascapembentukan. Ia mendorong adanya pelatihan dan penguatan sistem kesiapsiagaan bagi penyandang disabilitas agar mereka tidak lagi menjadi kelompok rentan, melainkan komunitas yang tangguh menghadapi bencana.
“Kita harus pikirkan sistem yang ramah bagi disabilitas, misalnya bagaimana penyandang tuli bisa menerima peringatan dini seperti EWS atau sirine,” ujarnya.
Acara ditutup dengan talk show bertema Keterlibatan Bermakna Disabilitas dalam Pengurangan Risiko Bencana, menghadirkan sejumlah narasumber dari BNPB, Pemkab Pasuruan, BPBD Lumajang, DP3AK Pacitan, hingga perwakilan disabilitas. (Serayu)