Tanaman tebu. (Foto: Pixabay/WebTechExperts)
Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus berupaya memajukan sektor perkebunan, salah satunya dengan fokus pada pengembangan komoditas tebu.
Upaya itu salah satunya dengan mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pengembangan tebu, dengan cara bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan.
Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno mengatakan, saat ini ada dua jenis program yang telah berjalan, yakni program kebun bibit induk (KBI) dan kebun bibit datar (KBD). Kemudian ada pula perluasan lahan tebu berlanjut dengan penambahan 200 hektare pada tahun 2022.
Selain itu, Lukas juga menyebutkan, DKPP Kabupaten Blitar juga menerapkan program rawat ratun untuk meningkatkan produksi pada sistem pemeliharaan tanaman tebu untuk meningkatkan swasembada gula nasional.
Lukas menekankan, petani di Kabupaten Blitar memiliki kebebasan untuk bermitra atau bertani secara mandiri tanpa pembatasan pemasaran.
“Pabrik-pabrik gula berkomunikasi dengan langsung pada para petani. Hal ini sangat mempermudah distribusi hasil panen,” kata dia, Minggu (26/11/2023).
Lebih lanjut, dengan peningkatan luas lahan tebu, DKPP Kabupaten Blitar menyadari kebutuhan akan pabrik gula yang dapat menampung hasil panen.
“Hadirnya Pabrik Gula Rejoso Manis Indo (RMI) di Kecamatan Binangun hari ini sangat memberikan dorongan positif bagi petani tebu,” ujar Lukas.
Lukas menyatakan bahwa para petani memiliki lebih banyak pilihan pabrik gula untuk memasarkan hasil panen, seperti ke Lamongan, Malang, dan daerah lain.
“Penambahan pabrik gula memberikan opsi yang lebih banyak bagi petani, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor perkebunan tebu,” ungkapnya. (adv)