Jatim, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto memperkenalkan 120 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta dua aplikasi digital, yaitu Superapps Mojocaakti dan E-Office Desa Digital Service.
Inisiatif ini merupakan upaya Pemkab untuk memperkuat perekonomian desa, meningkatkan kemandirian masyarakat, dan mempercepat pelayanan publik berbasis teknologi.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menegaskan bahwa pembentukan koperasi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga desa. “Koperasi Desa hadir untuk mendongkrak pendapatan dan kemakmuran masyarakat,” jelasnya dalam konferensi pers pada Rabu (21/5/2025).
Pendirian Koperasi Merah Putih mengacu pada lima landasan hukum, meliputi UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, UU No. 59/2024, Inpres No. 9/2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa, serta dua surat edaran dari Kementerian Koperasi dan Kementerian Desa.
Saat ini, sebanyak 120 koperasi telah beroperasi di seluruh kecamatan, dengan target menyelesaikan 184 desa lainnya sebelum 12 Juli 2025. Langkah cepat ini diambil sebagai respons atas instruksi Presiden RI Prabowo Subianto, yang juga menjadi inspirasi bagi Bupati Al Barra.
Baca Juga: 168 Burung Manyar Gagal Diselundupkan ke Jawa, 6 Mati dalam Perjalanan
“Program Koperasi Merah Putih sejalan dengan visi kami untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa dalam lima tahun ke depan,” ujar Gus Bupati, sapaan akrabnya.
Tak hanya mendirikan koperasi, Pemkab Mojokerto juga menjalin kerja sama dengan Bulog dan Pupuk Indonesia agar koperasi desa dapat menjadi distributor resmi sembako, seperti beras dan pupuk. “Dengan ini, warga desa tak lagi kesulitan mengakses kebutuhan pokok, sekaligus membuka peluang keuntungan bagi koperasi,” jelasnya.
Untuk mendukung operasional koperasi, Pemkab telah mengalokasikan anggaran melalui penyesuaian APBD, termasuk biaya notaris dan layanan administrasi. (serayu)
