Blitar, serayunusantara.com – Nasi kebuli kini menjadi hidangan yang semakin digemari banyak warga karena cita rasanya yang kaya rempah dan mudah menghadirkan suasana hangat.
Aromanya yang kuat membuat banyak orang merasa seperti “diajak pulang” saat pertama kali mencium harumnya. Hidangan ini sering ditemui di acara keluarga maupun perayaan kecil di lingkungan warga.
Seorang warga, Rafiq (34), mengatakan bahwa nasi kebuli memberinya kenangan tentang kebersamaan.
“Kalau mencium aroma kebuli, rasanya langsung ingin makan bareng orang-orang terdekat,” ujarnya sambil tersenyum. Baginya, makanan ini bukan sekadar hidangan, tetapi penghubung antarhati.
Baca Juga: Risol, Camilan Favorit dari Generasi ke Generasi Tetap Digemari di Blitar
Proses memasaknya pun cukup unik karena beras dimasak bersama kaldu kambing atau ayam, sehingga bumbunya meresap hingga ke dalam. Penggunaan rempah seperti kapulaga, cengkih, dan kayu manis membuat rasanya berbeda dari nasi berbumbu lain. Banyak ibu rumah tangga mengaku sensasi gurih dan harumnya menjadi daya tarik utama.
Di beberapa kedai khas Timur Tengah, nasi kebuli menjadi menu favorit karena memberikan pengalaman rasa yang lebih berani. Warga menilai hidangan ini cocok dinikmati kapan saja, terutama saat ingin makanan yang menghangatkan badan dan pikiran.
“Setelah suapan pertama, rasanya bikin kangen,” ungkap Laila (29), pengunjung sebuah kedai kebuli.
Masyarakat semakin merasakan bahwa nasi kebuli bukan hanya makanan, tetapi juga bagian kecil dari momen kebersamaan. Dengan rempahnya yang khas dan rasa yang mendalam, kebuli terus mendapatkan tempat di hati banyak orang.
Hidangan ini menjadi jembatan sederhana yang menghubungkan cerita, tawa, dan rasa syukur. (Ke/ha)













