Begini Strategi Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Tingkatkan Harga dan Perkenalkan Kopi Khas Blitar

Petik kopi.(foto : istimewa)

Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar saat ini giat menggalakkan komunitas kopi.

Tujuannya adalah untuk mempromosikan hasil biji kopinya, baik di event-event nasional maupun internasional.

Disamping itu, agar harga biji kopi dari petani di kabupaten Blitar bisa meningkat, dan dikenal oleh masyarakat pencinta kopi.

Baca Juga : Tingkatkan Produksi Pertanian, Dispertapa Kabupaten Blitar Salurkan Bantuan Alsintan dari Kementan RI

Baca Juga : Endro Hermono Anggota Komisi IV DPR RI Serahkan Bantuan P2L Kepada KWT Dewi Sartika di Kota Blitar

“Maka dari itu, dinas harus hadir. Contohnya saat kita mengikutsertakan komunitas tersebut di acara Palah Creative Festival 2022 di alun-alun Kanigoro beberapa bulan lalu,” ungkap kepala bidang (Kabid) Perkebunan, Dispertapa Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno, Kamis (20/10/2022) pagi di kantornya Jalan A. Yani, Kota Blitar.

Lukas menyebut, sebelumnya ada lima varietas biji kopi khas Blitar yang bakal dijadikan unggulan.

Namun setelah diadakan uji laboratorium, hanya tinggal dua varietas yakni Arbilest dan Pawoni.

Baca Juga : Salurkan Bantuan Bank Pakan Ternak, Bupati Blitar Katakan Pakan Bisa Awet 1 Tahun

Baca Juga : Ratusan Rumah Terendam Banjir di Blitar Selatan

“Keduanya kini terkenal di kanada, taiwan dan Hongkong. Tetapi masih dalam jumlah yang relatif rendah,” kata Lukas.

Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas, pihaknya kini bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk melakukan pendampingan kepada para petani.

Selain itu, pihaknya juga telah memperluas area lahan pertanian kopi di wilayah kabupaten Blitar utara seluas 150 hektar untuk pengembangan.

“Sedangkan terkait masalah permodalan petani, kita sudah memfasilitasinya dari Bank Indonesia (BI),” imbuhnya.

Kemudian diinformasikan oleh lukas, bahwa komunitas kopi yang telah dibangunnya itu kini telah bergabung di Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) dan membentuk Cabang di Blitar.

“Harapannya, agar mereka mendapatkan berbagai informasi seputar kopi, dan yang lebih penting mereka bisa mengetahui harga pasar,” pungkasnya.(adv/jun).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *