Buka Seminar dan Rakercab IAI, Bupati Blitar: Apoteker Harus Sampai Standar Internasional

Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan Seminar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Blitar yang bertajuk “Peran Organisasi Profesi IAI Pasca Pengesahan Undang-Undang Kesehatan No 17 Tahun 2023″. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Bupati Blitar Rini Syarifah secara resmi membuka kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan Seminar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Blitar yang bertajuk “Peran Organisasi Profesi IAI Pasca Pengesahan Undang-Undang Kesehatan No 17 Tahun 2023″.

Tak hanya itu, Rakercab dan Seminar dirangkai dengan pelantikan pengurus cabang IAI periode 2022 – 2026 yang kegiatannya dilaksanakan di ruang rapat Candi Penataran, kantor Bupati Blitar, Kanigoro.

Dalam sambutan, Bupati Blitar yang akrap di sapa Mak Rini berpesan kepada pengurus yang baru supaya amanah dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas kefarmasian yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

Selain itu, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap kepada organisasi profesi IAI Kabupaten Blitar untuk mampu mencetak generasi tenaga kefarmasian yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi sesuai standar regional maupun internasional.

Baca Juga: Pemkab Blitar Laksanakan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2025-2045

“Semoga bisa melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan penuh amanah. Serta, dapat memajukan organisasi demi menghasilkan apoteker -apoteker yang spesialis, apoteker advance dan tenaga kefarmasian lainnya yang sesuai dengan standar regional maupun internasional,” kata dia.

Selanjutnya Bupati Blitar perempuan pertama ini juga mengatakan, kalau pihaknya telah menerbitkan surat tanda registrasi apoteker yang berlaku seumur hidup. Sebab, hal ini dalam rangka mendukung profesi kefarmasian dalam menjalankan tugas dan pemerataan pelayaran kesehatan.

”Sekali lagi saya berharap, dengan penerbitan STRA seumur hidup ini menjadi support panjenengan untuk siap melakukan perubahan agar dapat berkontribusi secara efektif terhadap pelayanan kefarmasian yang terpusat kepada manusia. Dan saya minta apoteker memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill, serta berkomitmen, inovatif, tanggung jawab dan antusias guna mendukung pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (adv/kmf/Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *