DKPP Kabupaten Blitar Hadiri Koordinasi dan Sinkronisasi Pengembangan Pangan Tahun Anggaran 2024

Kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Pengembangan Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2024, Rabu, 20 Maret 2024, di Hotel Atria, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (Foto: Dok. DKPP Kabupaten Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menghadiri Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Pengembangan Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2024, Rabu, 20 Maret 2024.

Agenda yang digelar dua hari tersebut diikuti oleh perwakilan dinas pertanian se-Jawa Timur di Hotel Atria, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Kegiatan tersebut diawali dengan penyampaian evaluasi kegiatan tanaman pangan tahun 2023 dan rencana tahun 2024. Kemudian dilanjutkan pendampingan BSIP dan Kodam Brawijaya pada peningkatan Produksi Padi di Jawa Timur.

Selanjutnya, untuk hari kedua di isi dengan penyampaian Peran Perusahaan Penyedia Alat dan Mesin Pertanian (Asintan) dalam Peningkatan Produktivitas dan Penghasilan Petani.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana Ketahanan Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Blitar Hikma Wahyudi mengatakan, bahwa agenda ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kesetaraan peningkatan pangan di Kabupaten se-Jawa Timur.

“Saya berharap, dengan adanya agenda semacam ini dapat membawa Indonesia pada kondisi Swasembada pangan,” ujar Hikma.

Baca Juga: DKPP Kabupaten Blitar Rangkul PT. Djarum Berdayakan Lahan Tandus untuk Tanam Tembakau 

Terakhir, ia juga berkomitmen untuk membangun ketahanan pangan di Kabupaten Blitar menuju arah yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Apalagi lahan di wilayah Bumi Penataran tergolong subur, karena ada tanah vulkanik dari gunung berapi.

Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi. (Foto: Serayu Nusantara)

Mengambil contoh pada tanaman padi, di wilayah Kabupaten Blitar sendiri, melansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada 2023 sebesar 36.001 hektar, mengalami peningkatan sebanyak 1.863 hektar atau 5,46 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 34.138 hektar.

Produksi padi pada 2023 sebesar 233.522 ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami peningkatan sebanyak 18.039 ton atau sekitar 8,37 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 215.483 ton GKG.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2023 sebesar 134.840 ton, mengalami peningkatan sebesar 10.416 ton atau 8,37 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 124.424 ton.

Mengingat data di atas, swasembada pangan merupakan sebuah hal yang harus diwujudkan oleh setiap daerah. Dengan demikian target dalam menjalankan swasembada pangan tingkat nasional bisa tercapai. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *