DKPP Kabupaten Blitar Targetkan Perluasan Tanaman Padi Hingga 50 Ribu Hektare pada 2024

Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menargetkan perluasan lahan tanam padi hingga 50 ribu hektare pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Sarana Ketahanan Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Blitar Hikma Wahyudi saat ditemui di kantornya, Selasa, 16 April 2024.

Hikma menjelaskan, bahwa pada tahun ini prioritas utama pemerintah dan Dinas DKPP Kabupaten Blitar adalah meningkatkan produksi makanan pokok, yakni padi. Sebab, padi merupakan makanan pokok yang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.

“Jangan sampai kita impor lagi, kebutuhan daerah harus terpenuhi. Lebih baik jika surplus, kita bisa ekspor keluar daerah untuk membantu kebutuhan mereka,” kata Hikma.

Baca Juga: Dorong Stabilitas Harga: Komite II DPD RI Panggil Menteri Pertanian dan Pihak Terkait

Pihaknya juga menjelaskan, bahwa target ini dimunculkan bersamaan dengan tawaran bantuan berupa benih dan alat pompanisasi air yang disalurkan melalui kelompok tani. Dia menyebut, baik sarana dan prasarana pendukung harus selaras dengan kebutuhan para petani.

“Mungkin sekarang menanam padi bukanlah hal menarik bagi petani, entah karena musim atau keuntungan yang kecil. Maka dari pemerintah akan menyalurkan bantuan berupa benih dan alat pompa air melewati kelompok tani,” tuturnya.

Lahan pertanian yang ditanami sawah oleh petani. (Foto: Kementan RI)

Lebih jauh, ia menuturkan bahwa kelompok tani memberikan sambutan yang baik terhadap program yang dicanangkan DKPP Kabupaten. Hal itu dibuktikan dengan sudah adanya 45 kelompok tani yang mendaftar dan kemungkinan masih akan bertambah.

“Dalam Program Perluasan Area Tanam (PAT) ini kami tidak berjalan sendiri, kemarin kami sudah MoU dengan Makodam V Brawijaya, dengan Dandim 0808/Blitar untuk bersama dengan serius menggarap program ketahanan pangan ini,” ujar Hikma.

Ia mengaku bahwa hampir setiap hari terus berkoordinasi secara online maupun offline terkait persiapan penyaluran bantuan benih dan alat yang rencananya setelah cuti hari raya akan disalurkan ke kelompok tani.

“Setelah penyaluran bantuan benih dan alat pompa air, kami akan memonitoring petani secara intensif. Dengan diberikannya bantuan tersebut, bagaimana tanaman mereka? Laporan itu akan kami tagih setiap hari,” tutup Hikma. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *