Gudang gabah milik salah satu petani di Kabupaten Blitar. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus mendukung berjalannya program yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Ada sejumlah program yang saat ini menjadi prioritas dari jajaran Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Program-program tersebut tentunya juga sesuai dengan kebutuhan saat ini. Termasuk sesuai dengan kondisi dari Negara Indonesia dan juga global. Kini, isu ketahanan pangan menjadi permasalahan di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Krisis pangan sebagai akibat dari konflik yang terus terjadi di sejumlah negara, misalnya di Timur Tengah maupun konflik Ukraina dan Rusia. World Food Programme (WFP) mencatat, lebih dari 333 juta orang di 78 negara menghadapi kerawanan pangan tingkat akut.
Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri menyampaikan, selain dampak dari konflik yang masih terjadi di sejumlah negara, faktor lain yang menyebabkan kerawanan pangan di tanah air adalah efek dari el-nino.
El-nino sendiri adalah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya. Sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dibandingkan biasanya.
“Menyikapi hal itu, Kementerian Pertanian menjalankan program percepatan tanam, yang ditunjang dengan sejumlah bantuan yang diberikan. Ini dilakukan agar Indonesia bisa terbebas dari ancaman krisis pangan,” katanya, Senin, 13 Mei 2024.
Baca Juga: DKPP Kabupaten Blitar Sebut Pompanisasi Bisa Hidupkan Perekonomian Desa
Menurutnya, komoditas utama yang penting untuk ditanam dalam menjalankan program percepatan tanam adalah tanaman padi. Sehingga diperlukan penanaman padi lebih dari satu kali dalam satu tahun.
“Oleh karena itu, kemarin diberikan bantuan pompa air untuk membantu daerah-daerah yang memang mengalami kekurangan air. Akhirnya daerah yang kekurangan bisa tercukupi kebutuhannya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, agar jumlah panen padi bisa semakin banyak, diperlukan pula perluasan area tanam padi. Semakin luas lahan yang ditanami padi, semakin besar pula padi yang bakal dipanen oleh petani.
“Ada dua program kegiatan perluasan areal tanam dari pemerintah pusat yaitu dalam bentuk padi gogo dan dalam bentuk padi tadah hujan,” ujar dia.
Toha menegaskan, DKPP Kabupaten Blitar siap mendampingi petani apabila menemui kendala dan permasalahan dalam menjalankan program dari Kementan tersebut. Keberadaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan mantri tani bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan pendapat.
“Harapannya masalah-masalah yang sering terjadi ini bisa diselesaikan secepatnya. Kami pun juga bisa langsung menyampaikannya ke pemerintah pusat apabila memang ada masalah yang berarti dalam menjalankan program ini,” ucapnya. (adv)