Gus Imin Hadiri Haflah Attasyakur Ponpes Syubbanul Wathon Secang

Magelang, serayunusantara.com – Melansir dari laman PKB, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyebut santri sebagai wujud investasi besar dalam mempertahankan, menjaga serta mengamalkan setiap nilai luhur kebangsaan demi terwujudnya nasionalisme serta kesatuan dan persatuan bangsa.

Demikian Gus Imin sampaikan saat menghadiri Haflah Attasyakur Lil Ikhtitam ke-6 Asrama Pelajar Islam (API) Pondok Pesantren Syubbanul Wathon Giri, Secang, Magelang, Selasa (20/6/2023) malam.

“Alhamdulillah hari ini kalau diuji, kalau diukur, seorang nasionalis yang tangguh dan kuat justru lahir dari pesantren-pesantren. Kalau bapak-bapak TNI teruji dan terukur nasionalismenya, maka TNI punya partner yang terbukti dalam sejarah, yaitu santri dan pesantren,” kata Gus Imin.

“Jadi kalau TNI itu nasionalis, maka santri juga nasionalis yang kuat dan kokoh. Ini sudah terbukti dalam sejarah,” sambung Gus Imin.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini mengurai alasan kuatnya nasionalisme para santri. satu diantaranya adalah karena Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu kepda kaum santri, namun juga akhlak atau karakter.

Gus Imin menambahkan, Pesantren juga menanamkan slogan Hubbul Wathon Minal Iman yang artinya adalah `cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman`. Sehingga kecintaan para santri pun semakin kuat kepada Indonesia.

Di samping itu, Gus Imin berujar, ilmu dan karakter santri yang terus tumbuh berabad-abad dari generasi ke generasi bisa kuat dan kokoh karena dibingkai oleh sertifikat yang sangat bisa dipertanggungjawabkan dunia akhirat, yaitu sanad keilmuan.

“Sanad keimuan yang kuat yang bukan saja dijaga, dipelihara, dikembangkan para auliya, para ulama, para masyayikh, dan sanad itu tersertifikasi langsung sampai junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,” tegas Gus Imin.

Baca Juga: Perkuat PKB, Gus Imin Minta 2 Kursi DPR RI Harus Dipertahankan di Brebes

Sebab itu, Gus Imin mendorong para santri untuk percaya diri dan terus berkiprah dalam bidang apapun. Sebab mereka punya modal dan karakter kuat serta pengetahuan mumpuni sehingga bisa berdaya saing dengan kalangan lain.

“Tapi ingat, dimanapun kita berkiprah kita adalah pewaris doktrin dan ajaran Aswaja sekaligus pewaris sejarah yang harus kita jaga,” tukas Gus Imin.

Haflah Attasyakur ini turut dihadiri oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar sebagai penceramah. Nampak pula sejumlah Anggota DPRD Jawa Tengah Fraksi PKB, antara lain Sukirman, Sarif Abdillah, serta Tazkiyatul Muthmainnah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *