Blitar, serayunusantara.com – Malam akhir pekan di Kota Blitar terasa semakin semarak di sepanjang Jalan Ir. Soekarno. Deretan angkringan yang berjejer rapi di sisi jalan menghadirkan suasana khas pedagang kaki lima yang hangat dan bersahabat.
Aroma sate yang dibakar, kepulan asap dari tungku arang, dan tawa pengunjung yang saling bercengkerama menciptakan atmosfer yang akrab dan menyenangkan.
Sabtu malam, 8 November 2025, kawasan ini tampak ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Ada keluarga yang menikmati makan malam sederhana, anak muda yang duduk lesehan sambil bermain gitar, hingga pasangan muda yang sekadar menyeruput kopi sambil berbagi cerita.
Lampu-lampu jalan berpadu dengan nyala temaram dari lentera angkringan, menambah kesan hangat di tengah udara malam yang sejuk.
Deretan angkringan di kawasan ini menawarkan beragam menu khas Jawa yang menggugah selera. Nasi kucing dengan sambal teri pedas, sate usus, tempe bacem, gorengan hangat, dan minuman tradisional seperti wedang jahe serta kopi tubruk menjadi sajian favorit para pengunjung.
Tak hanya rasanya yang nikmat, harga yang bersahabat membuat siapa pun betah berlama-lama menikmati suasana.
“Suasananya bagus, tempatnya santai, dan harganya murah banget. Cocok buat nongkrong malam sambil ngobrol sama teman,” ujar Adit Prayoga, salah satu pengunjung asal Kepanjenkidul, saat ditemui di lokasi.
Baca Juga: Menikmati Malam di Angkringan Ngunut Tulungagung, Ramai dengan Sajian Sundukan dan Nasi Bungkus
Adit menambahkan, ia sering datang ke kawasan ini setiap akhir pekan karena suasananya yang hidup namun tetap terasa aman dan nyaman. “Kalau malam Minggu, tempatnya selalu ramai, tapi tetap enak buat santai. Rasanya kayak ngopi di rumah sendiri,” katanya sambil tersenyum.
Beberapa pedagang terlihat sibuk melayani pembeli, sesekali bercanda dengan pelanggan setia mereka. Suara musik dari pengeras kecil di salah satu angkringan menambah semarak malam.
Di sisi lain, pengendara motor yang berhenti sejenak hanya untuk membeli nasi bungkus menunjukkan betapa kawasan ini menjadi bagian dari denyut kehidupan malam warga Blitar.
Kehadiran jajaran angkringan di sepanjang Jalan Ir. Soekarno bukan hanya menghadirkan pilihan kuliner malam yang menggoda, tetapi juga menjadi tempat pertemuan sosial bagi warga.
Di tengah suasana santai, canda tawa, dan aroma kopi hitam yang pekat, angkringan-angkringan ini menjadi saksi sederhana tentang bagaimana kehidupan masyarakat Blitar berpadu antara tradisi dan kebersamaan. (Serayu)












