Orang dalam gangguan jiwa. (foto; dok. Kemensos RI)
Blitar, serayunusantara.com – Melansir dari Celah.id, masyarakat yang menderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Blitar mencapai ribuan penderita. Puluhan diantaranya harus dipasung pasalnya dinilai membahayakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati mengatakan, jumlah ODGJ hingga akhir tahun 2022 terus mengalami kenaikan dibandingkan pertengahan tahun.
“Pertengahan tahun ini jumlah ODGJ sebanyak 2.127. Tetapi pada akhir tahun ini jumlahnya sudah tembus pada angka 2.147 ODGJ,” jelasnya, Sabtu (24/12/2022).
Christine menambahkan, dari 2147 ODGJ, sebanyak 18 orang di antaranya harus menjalani hidup dengan dipasung karena dinilai membahayakan keselamatan penduduk sekitar.
“ODGJ di Kabupaten Blitar terus bertambah salah satu penyebabnya adalah pengecekan yang dilakukan ODGJ di layanan kesehatan masih kurang,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, penyebab ODGJ terus bertambah salah karena masalah kesulitan ekonomi serta faktor keturunan dari keluarga.
Baca Juga: Menjelang Nataru Penumpang di Stasiun Blitar Alami Lonjakan, Diprediksi Akan Terus Meningkat
“Sebenarnya sudah ada 1.725 ODGJ yang menjalani pengobatan secara rutin, baik di rumah sakit milik pemerintah ataupun puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan,” tandasnya.
Di sisi lain, ada juga ODGJ yang melakukan pengobatan secara mandiri di rumah. Kemudahan ada yang berobat di rumah sakit jiwa di luar kota, seperti di RSJ Lawang di Kabupaten Malang dan RSJ Menur di Surabaya. (ruf)