Kemensos Distribusikan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Ruang

Kemensos telah mendirikan tenda untuk dapur umum dan penyimpanan logistik pengungsi di Desa  Apengsala, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. (Foto: Kemensos RI)
Tagulandang, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Kementerian Sosial telah membagikan beragam bantuan bagi masyarakat korban erupsi Gunung Ruang (725 meter) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi  Sulawesi Utara. Gunung api yang berada di tengah Laut Sulawesi dan terletak sekitar 125 mil laut atau enam jam perjalanan kapal laut dari Manado tersebut, erupsi eksplosif sejak Selasa (16/4) pukul 21.45 dan terus berlanjut keesokan harinya.
 
Sekitar 826 jiwa yang bermukim di dua desa di kaki Gunung Ruang, yakni Desa Laingpatihe dan Desa Pumpete mengungsi ke pulau terdekat yakni Pulau Tagulandang yang bisa ditempuh sekitar satu jam melalui laut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan radius bahaya sekitar enam kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Karena itu warga dua desa yang berada di pesisir barat Pulau Tagulandang yakni Desa Bahoi dan Desa Balehumara,  juga mengungsi ke bagian timur Pulau Tagulandang. 
Mendapati informasi soal erupsi Gunung Ruang, Kementerian Sosial langsung menerjunkan tim ke lokasi bencana sekaligus menyalurkan berbagai bantuan dari Sentra Tumou Tou Manado. “Selain membawa bantuan logistik, kami juga membawa perawat serta psikolog. Kami bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk menangani pengungsi,” kata Meerada Saryati Aryani Kepala Sentra Tumou Tou Manado Kemensos.
 
Tidak mudah menjangkau Pulau Tagulandang yang berbatasan dengan Filipina Selatan, karena hanya bisa diakses melalui jalur laut. Karena itulah Kementerian Sosial bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk membawa dan menyalurkan bantuan. “Kami berangkat dari Pelabuhan Satuan Patroli Terbatas (Satroltas), Bitung, Manado menuju Pulau Tagulandang dengan menggunakan KRI Kakap 811 TNI AL. Perjalanan laut ini ditempuh selama 6 jam,” kata Devario Ardiansyahrul Ozifeira, Task Force Kemensos.
 
Devario menambahkan setibanya di pelabuhan di Pulau Tagulandang, bantuan logistik diangkut hingga lokasi pengungsian yang berjarak sekitar 5 km. Pengangkutan dibantu dengan menggunakan kendaraan milik masyarakat setempat secara swadaya.
 
Kemensos telah mendirikan tenda untuk dapur umum dan penyimpanan logistik pengungsi di Desa  Apengsala, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Bantuan dari gudang logistik Sentra Tomou Tou Manado yang  dibawa ke lokasi berupa makanan siap saji 800 paket, lauk pauk siap saji 500 paket, makanan anak 500 paket, selimut 100 lembar, sandang dewasa 200 paket,  sandang anak 150 paket, family kit 160 paket, kids ware 100 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda keluarga portable 20 unit dan tenda serbaguna 5 unit.
 
Kemensos  juga langsung mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. “Untuk memenuhi kebutuhan dapur umum, Kemensos  menyiapkan 1 ton beras, 900 kg telur   serta mobil dapur umum yang sudah mulai beroperasi Jum’at ini,”  kata  Meerada seraya menambahkan.
 
Tim yang diterjunkan terdiri dari tim Direktorat Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Taskforce, Sentra Tumou Tou Manado beserta staf, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sulawesi Utara Sulut serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sulawesi Utara.
 
Sementara itu hujan batu dari erupsi eksplosif Gunung Ruang menyebabkan PLN melakukan pemadaman listrik sementara untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Karena itulah  Kemensos juga membawa genset tambahan sebanyak 5 unit untuk  membantu penerangan di tempat-tempat pengungsian.
 
Selain memberikan bantuan logistik, Layanan Dukungan Psikososial (LDP) mulai dilaksanakan  Jum’at 19 April 2024. “LDP ini menyasar anak-anak yang berada di pengungsian,” tutup Meerada.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *