Menjaga Standar Rasa, DKPP Kabupaten Blitar Gandeng Aski Gelar Bimtek Sangrai Kopi

Bimtek pengolahan kopi pasca panen di Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Selasa, 7 Mei 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar menggandeng Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengolahan kopi pasca panen.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 7 Mei 2024 tersebut berfokus pada pengolahan kopi dengan metode sangrai menggunakan mesin.

Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno mengatakan, sebelumnya petani di Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo ini mengolah kopi dengan sangrai tradisional.

“Sebelumnya, mereka mengolah kopi dengan sangrai ‘kreweng’ tradisional. Sehingga cita rasa kopi ini sangat sulit untuk dikonsistenkan. Untuk itu, bimtek ini diadakan supaya cita rasa kopi tetap sama dan terjaga,” kata Lukas.

Selain itu, Lukas menyampaikan bahwa setelah bimtek ini kelompok tani Rukun Mulyo yang menjadi peserta akan mendapatkan bantuan berupa mesin sangrai.

“Sekitar bulan juni-juli nanti akan pendistribusian bantuan mesin sangrai. Setelah itu juga tetep ada pembinaan terkait penggunaan alat dari temen-temen Aski,” ujar Lukas.

Baca Juga: Berkat Kopi Arbilest, Kabupaten Blitar Dikenal Sebagai Salah Satu Destinasi Kopi yang Berkualitas

Lukas berharap, dengan adanya kegiatan yang termasuk dalam program Petik Koin Bermantra ini bisa membantu mengentaskan kemiskinan, khususnya untuk para petani.

Bimtek pengolahan kopi pasca panen di Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Selasa, 7 Mei 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Ia juga berharap, dengan adanya bantuan alat sangrai ini mutu dari hasil pengolahan kopi semakin membaik, sehingga nilai jualnya dapat bertambah.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan Aski yang menjadi pemateri, Pijar Kumalaseta (38). Ia berharap kedepannya petani bisa menaikkan kualitas tanaman.

“Terutama untuk nutrisinya, agaknya perlu diperhatikan. Jika nutrisinya bagus, tanaman dan hasilnya juga akan bagus,” kata Pijar.

Tidak hanya dengan Aski, kegiatan ini juga dibina dan dihadiri langsung oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Serta di ikuti oleh puluhan petani yang tergabung dalam Poktan Rukun Mulyo. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *