Blitar, serayunusantara.com – Saat malam tiba, aroma nasi goreng yang menggoda di berbagai sudut Kota Blitar menjadi pemandangan yang akrab.
Hidangan sederhana ini tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengisi perut di waktu malam, baik untuk makan santai bersama keluarga maupun teman-teman selepas aktivitas seharian.
Di Kota Blitar, pedagang nasi goreng mudah ditemui di sepanjang jalan protokol hingga gang-gang kecil.
Varian yang ditawarkan pun beragam, mulai dari nasi goreng ayam, kambing, seafood, hingga nasi goreng spesial dengan telur mata sapi yang menggoda selera.
Salah satu penjual nasi goreng yang cukup ramai dikunjungi berada di kawasan Jalan Merdeka. Pedagangnya, Suyono, sudah berjualan lebih dari 15 tahun.
Ia mengaku, meskipun banyak makanan modern bermunculan, nasi goreng tetap tak pernah kehilangan peminat.
“Dari dulu sampai sekarang, nasi goreng tetap laku. Apalagi malam-malam, orang suka cari yang hangat dan cepat disajikan,” ujarnya saat ditemui tim Serayu Nusantara.
Baca Juga: Kedai Nasi Goreng 66 di Jalan Bali Tawarkan Porsi Melimpah Harga Bersahabat
Harga yang terjangkau juga menjadi alasan mengapa nasi goreng begitu digemari. Di Blitar, sepiring nasi goreng dibanderol mulai Rp10.000 hingga Rp18.000, tergantung varian dan topping yang dipilih.
Selain itu, sebagian besar pedagang masih mempertahankan cita rasa khas tradisional dengan bumbu bawang, kecap, dan cabai yang diulek langsung.
Salah satu pengunjung, Rani, mengaku hampir setiap minggu menikmati nasi goreng malam hari bersama teman-temannya.
“Kalau malam bingung mau makan apa, pasti ujung-ujungnya nasi goreng. Rasanya nggak pernah salah dan selalu bikin kenyang,” tuturnya.
Bagi masyarakat Blitar, nasi goreng bukan hanya soal rasa, tetapi juga bagian dari kebiasaan malam yang melekat. Dari pedagang kaki lima hingga kafe modern, menu ini selalu hadir sebagai hidangan yang hangat dan merakyat.
Dengan cita rasa khas yang tak lekang oleh waktu, nasi goreng tetap menjadi simbol kuliner malam Kota Blitar—hidangan sederhana yang selalu punya tempat di hati para penikmatnya. (Serayu)










