FGD terkait kebijakan air minum dan sanitasi aman Kabupaten Blitar di Hotel Santika, Kota Blitar, Kamis, 17 Oktober 2024. (Foto: Pemkab Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menggelar kegiatan Focous Group Discussion (FGD) terkait kebijakan air minum dan sanitasi aman Kabupaten Blitar di Hotel Santika, Kota Blitar, Kamis, 17 Oktober 2024.
FGD ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah daerah serta perwakilan sektor swasta, baik formal maupun informal, yang bergerak di bidang air minum dan sanitasi (Water, Sanitation, and Hygiene atau WASH).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program USAID IUWASH Pasar, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pasar lokal guna menyediakan produk dan layanan air, sanitasi, dan kebersihan.
Kabupaten Blitar sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi dampingan program ini, sesuai dengan Surat Keputusan dari Kementerian PPN/Bappenas, untuk periode 2023-2028. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah mencapai target akses air minum dan sanitasi yang aman.
Saat ini, capaian akses sanitasi aman di Kabupaten Blitar baru mencapai 1,62%, sementara akses sanitasi layak berada di angka 88,55%.
Sedangkan untuk akses air minum aman, Kabupaten Blitar mencatatkan angka 3,54%, dengan akses air minum layak mencapai 89,70%, di mana 26,81% di antaranya berasal dari jaringan perpipaan dan cakupan layanan PDAM hanya 5,94%. Data ini diperoleh dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kabupaten Blitar tahun 2023.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto mengatakan, FGD ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait kebijakan dan regulasi daerah yang mendukung peningkatan akses air minum dan sanitasi melalui keterlibatan sektor swasta.
“Melalui FGD ini, kami berharap mendapatkan banyak masukan mengenai kebutuhan kebijakan yang mendukung pasar air minum dan sanitasi, khususnya dari kalangan pelaku usaha,” jelas Rully dalam sambutannya.
Baca Juga: TPD Khofifah – Emil Siap Sapu Bersih Kabupaten Blitar Demi Kemenangan di Pilkada Jatim
Rully menjelaskan, diskusi itu bertujuan untuk memahami kebutuhan, tantangan, dan peluang sektor swasta dalam memperluas partisipasi di pasar WASH. Kemudian mengidentifikasi umpan balik dan respons pemerintah daerah untuk memperbesar keterlibatan sektor swasta.
Selain itu, tujuan lainnya adalah memfasilitasi kesepakatan mengenai langkah-langkah yang akan diambil dalam enam bulan ke depan.
“Hasil dari FGD ini nantinya akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memperkuat regulasi dan kebijakan daerah, dengan dukungan Program USAID IUWASH Pasar, guna mendorong investasi dan bisnis di bidang pengelolaan air minum dan sanitasi,” terangnya.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, sektor swasta, kata Rully, bisa memberikan dukungan dari USAID IUWASH Pasar, sehingga Kabupaten Blitar mampu mempercepat peningkatan akses air minum dan sanitasi yang layak dan aman bagi seluruh masyarakat. (adv/bappeda/jun)