Sidak Rombongan Dinkes ke Pondok Milik Samsudin Blitar Diduga Bocor, Pasien Dipulangkan

Rombongan Dinkes dan Bakesbangpol Kabupaten Blitar saat mendatangi Pondok Nuswantoro milik Samsudin, Jumat (15/12/2023). (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Rencana Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar untuk mengetahui soal praktek pengobatan Samsudin di Pondok Nuswantoro diduga telah bocor. Pasien yang berobat sama sekali tidak ada di tempat. Disinyalir Pasien telah dipulangkan.

Sementara, dari pantauan serayunusantara.com yang mengikuti rombangan pada Jumat pagi (15/12) kemarin memang kondisi dalam pondok, dalam keadaan sepi dan tidak ada aktivitas pengobatan yang dilakukan oleh Samsudin hingga diduga menyebabkan kematian seorang wanita (53) asal Surabaya itu.

Namun, di sekitar wilayah pondok ada sejumlah orang yang diduga pasien Ponpes Nuswantoro. Mereka terpantau sedang menunggu di toko seberang jalan, tidak jauh dari lokasi pondok beserta barang-barang bawaannya.

Kemudian, kepada awak media ini mereka mengaku berasal dari warga Sumatera yang telah tinggal di Ponpes Nuswantoro milik Samsudin alias Samsudin Jadab, dan mereka menginap selama dua bulan.

“Ya pak kami santri dari pondok ini. Sudah dua bulan tinggal di sini,” ujarnya.

Baca Juga: Ada yang Meninggal, Praktek Pengobatan di Ponpes Nuswantoro Blitar Milik Samsudin Dipertanyakan

Rombongan inpeksi mendadak (sidak) Dinkes Kabupaten Blitar di kediaman Samsudin Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tiba pada pukul 09.30 Wib dan langsung menuju ruang yang pernah dipakai untuk pengobatan pasien. Hampir dua jam mereka berdialog pemilik properti dengan didampingi tiga orang kepercayaannya.

Perempuan di depan toko yang diduga menjadi pasien Samsudin di sekitar Ponpes Nuswantoro, Jumat (15/12/2023). (Foto:, Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Usai dialog, Kabid Sumberdaya Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar Handono mengatakan, pihaknya sudah bertemu langsung dengan Samsudin. Dia juga sudah meminta keterangan terkait meninggalnya pasien asal Surabaya.

Menurut Handono, dari keterangan Samsudin, pasien yang berasal dari Surabaya sewaktu di Ponpes diberikan dorongan terkait ibadah. Samsudin juga membantah kalau pihaknya memberikan obat tradisional atau terapi kepada pasien tersebut.

“Setelah kami tanyakan, dia tidak menyampaikan adanya hal seperti itu (pengobatan tradisional),” ujarnya.

Baca Juga: Lagi Viral Temuan Mayat di Pondok Gus Samsudin Blitar, Begini Tanggapan Pesulap Merah dan Warganet

Sedangkan soal praktek pengobatan, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Blitar Setiyana menjelaskan bahwa Samsudin pernah bermasalah dengan perizinan kesehatan tradisional. Saat itu, periode Agustus 2022, melalui Padepokan Nur Dzat Sejati, pihaknya dilarang beroperasi dalam bidang praktek kesehatan tradisional.

Penutupan padepokan milik Samsudin kala itu disebabkan karena izin surat penyehat tradisional (STPT) dengan nomor 503/008/409.117/DPMPTSP/STPT/III/2021 tertanggal 10 Maret 2021 atas nama Samsudin sudah tidak sesuai dengan kondisi aktual yang ada.

“Sehingga bisa kalau ada temuan yang seperti itu pondok ini bisa dilarang beroperasi,” katanya, Jumat.

Selanjutnya, meski Samsudin mengelak telah membuka praktek pengobatan tradisional hingga menyebabkan kematian, warga sekitar menyakini bahwa Samsudin telah membuka praktek, dan itu sudah berlangsung lama. Hal ini diketahui, sejak banyak orang yang lalu lalang dan keluar pondok untuk membeli keperluan.

“Sepertinya itu (yang keluar pondok) pasien pondoknya Samsudin, pak. Tadi pagi juga masih ada yang berada di sekitar wilayah desa sini,” kata warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (15/12/2023) malam kemarin.

Sebelumnya, persoalan perizinan pengobatan Ponpes yang dimiliki Samsudin itu kembali mencuat ke publik. Itu tak lepas dari penemuan salah satu pasien asal Surabaya yang meninggal dunia di kamar mandi Ponpes Nuswantoro (11/12) kemarin.

Dari keterangan polisi berdasarkan kamera CCTV, sebelum meninggal dunia, korban sempat menjalani terapi. Kemudian ke kamar mandi. Selang beberapa hari korban ditemukan meninggal dunia. (tim serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *