Kegiatan apresiasi kinerja yang digelar Perum Perhutani KPH Blitar di Wisata Kesambi Trees Park (KTP) Maliran, Selasa (2/1/2024). (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Tren positif yang dijalankan Perum Perhutani KPH Blitar selama 2023, kemarin sepertinya bakal berlanjut pada tahun ini. Itu tak lepas dari rencana optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan.
Salah satu yang menyedot perhatian adalah angka Key Performent Index (KPI) Perum Perhutani KPH Blitar, serta Pendapatan Agroforestri Tahun 2023 yang memperoleh Peringkat I tingkat divisi regional Jatim.
Administratur (ADM) Perhutani KPH Blitar, Muklisin, ditemui di kantornya, Kamis (4/1/2024) mengatakan, ada tiga aspek penting yang menjadi prioritas untuk diperhatikan, yakni ekologi, ekonomi dan sosial.
Dalam menjalankan tiga aspek tersebut, Muklisin juga membutuhkan peran pihak lain. Salah satunya peran Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menegakkan hukum. Kemudian lembaga-lembaga yang peduli terhadap lingkungan, termasuk masyarakat yang berinteraksi dengan hutan.
Ekologi
Muklisin mengatakan, aspek ekologi yang bakal dijalankannya berkaitan dengan upaya untuk melakukan perbaikan sumber daya hutan, khususnya pada lokasi hutan lindung maupun hutan produksi. Sehingga tutupan lahan hutan yang ada di wilayah Blitar menjadi lebih bagus.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2023, Perum Perhutani KPH Blitar Raih Sejumlah Prestasi Gemilang
Menurutnya, saat tutupan lahan hutan menjadi lebih baik, ancaman bencana Hidrometeorologi bisa berkurang. Meskipun langkah tersebut membutuhkan waktu yang panjang.
“Makanya ini tantangan yang tidak mudah,” ucapnya.
Ekonomi
Sedangkan untuk faktor ekonomi, Muklisin mendorong agar hutan bisa memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, baik kepada negara maupun kepada masyarakat.
Pendapatan itu diperoleh dari pendapatan negara bukan pajak terus meningkat. Baik dihasilkan dari hasil produksi hutan maupun dari kegiatan agroforestri.
Namun, peningkatan hasil produksi tidak mengabaikan regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, pihaknya mengandeng pihak-pihak terkait yang peduli terhadap hal tersebut.
Sosial
Sementara untuk aspek sosial, pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama untuk mengoptimalkan kegiatan pemanfaatan hutan, termasuk membuka ruang dengan multi stakeholder khususnya di wilayah kelola wisata.
“Secara ekonomi harapan kita nanti akan terus naik, secara sosial kita berikan akses kepada masyarakat untuk berkolaborasi dengan Perum Perhutani,” imbuh Muklisin.
Dia mengajak semua pihak untuk membangun tranparansi kegiatan pengelolaan hutan. Misalnya terkait pengelolaan wisata, pihaknya mendorong untuk pemberlakuan tiket elektronik, bahkan memesan lewat daring.
“Akan tetapi jika tidak dikelola dengan integritas dan kejujuran tinggi, maka mohon maaf jangan salahkan kami jika harus menegakkan dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ungkapnya. (tim/serayu)