Workshop Diversifikasi Pangan, Solusi DKPP Kabupaten Blitar untuk Stabilitas Ketahanan Pangan

Kebun yang dikelola salah satu KWT di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. (Foto: DKPP Kabupaten Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Ketahanan pangan menjadi pembahasan yang tiada hentinya. Masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun daerah.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar sendiri terus fokus mengembangkan sistem ketahanan pangan. Sistem tersebut perlu dibangun untuk memaksimalkan ketahanan pangan di Kabupaten Blitar.

Ketahanan pangan yang dimaksudkan adalah terjaminnya ketersediaan pangan dan gizi yang cukup untuk kebutuhan hidup masyarakat di Kabupaten Blitar.

Hal tersebut melatarbelakangi DKPP Kabupaten Blitar untuk mengadakan Workshop Diversifikasi Pangan, atau sosialisasi tentang keanekaragaman pangan demi tercapainya kebutuhan gizi masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Blitar, Wita Tri Wardani mengungkapkan, bahwa program ini merupakan program tahunan yang telah dilaksanakan dari 2017.

“Mulai dari 2017 sampai di 2024 ini akan kami laksanakan kembali. Hari ini masih tahap persiapan, kemungkinan bulan depan akan kami jalankan,” ungkap Wita, Senin, 22 April 2024.

Kabid Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Blitar, Wita Tri Wardani. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Ia juga menjelaskan bahwa program ini dilakukan satu kali setiap tahunnya dengan peserta dari perwakilan koordinator pkk dari beberapa kecamatan yang masuk dalam peta rawan pangan.

“Karena dana operasionalnya terbatas, kami hanya mendatangkan beberapa perwakilan atau koordinator dari PKK dan Posyandu untuk mensosialisasikannya lagi ke masyarakat terkait pengolahan makanan non beras dan lain sebagainya,” kata Wita.

Baca Juga: Sikapi Tingginya Harga Beras, Ini Imbauan DKPP kepada Petani di Kabupaten Blitar 

Wita mengatakan, Workshop Diversifikasi Pangan ini merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Sosialisasi B2SA terus digalakkan oleh DKPP Kabupaten Blitar kepada masyarakat.

“Peserta yang mewakili PKK dan Posyandu tadi tugasnya adalah menyampaikan hasil dari pelatihan atau workshop ini ke masyarakat, bahwa makanan pengganti selain beras harus pula masuk pada golongan B2SA,” ujarnya.

Diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja.

“Makanan pokok yang bisa dikonsumsi sebenarnya tidak berasa saja. Ada jagung, ketela, umbi-umbian yang bisa dikonsumsi, atau sagu bagi masyarakat Indonesia timur,” ujarnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *