Kota Kediri, serayunusantara.com – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memaparkan sejumlah kebijakan baru di bidang pendidikan dalam acara Kebijakan Pendidikan dan Kualitas SDM Kota Kediri yang digelar di Ruang Joyoboyo pada Selasa (6/5/2025). Langkah ini diambil untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Kota Kediri, sekaligus mewujudkan visi kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN).
Program Pendidikan untuk Masa Depan Lebih Baik
Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali, menjelaskan berbagai program unggulan dalam Sapta Cita, khususnya pada Cita Kedua: Produktif, Kreatif, dan Inovatif. Beberapa inisiatif yang digulirkan antara lain:
- Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA)
Program ini diluncurkan untuk mengatasi masalah ijazah yang tertahan dan pungutan komite sekolah. Dengan adanya BOSDA, diharapkan tidak ada lagi siswa yang terkendala memperoleh ijazah atau dibebani biaya tambahan. - Beasiswa Pendidikan
Pemerintah Kota Kediri memberikan beasiswa mulai dari jenjang SMA hingga S3 untuk mengurangi angka putus sekolah. Selain itu, terdapat juga beasiswa khusus atlet berprestasi sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang telah mengharumkan nama kota. “Di Kota Kediri masih ada kasus putus sekolah. Melalui program ini, saya ingin memastikan setiap anak bisa terus belajar karena mereka adalah calon pemimpin masa depan,” tegas Vinanda. - Larangan Kegiatan Wisuda dari PAUD hingga SMP
Kebijakan ini bertujuan meringankan beban orang tua, mencegah kesenjangan sosial, dan mengembalikan makna kelulusan sebagai pencapaian akademik dan karakter. Acara wisuda dapat diganti dengan kegiatan seperti doa bersama yang lebih bermakna.
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang Inklusif dan Transparan
Mbak Wali juga memperkenalkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) dengan empat jalur:
- Jalur Afirmasi & Inklusi (minimal 25%)
- Jalur Mutasi (maksimal 5%)
- Jalur Prestasi (minimal 25%, khusus SMP)
- Jalur Domisili (minimal 40% untuk SMP, 70% untuk TK/SD)
Baca Juga: Wali Kota Kediri Resmikan Simposium Internasional, Apa yang Dibahas?
Sekolah Inklusi kini dibuka di semua TK, SD, dan SMP Negeri dengan dukungan Guru Pendamping Khusus (GPK). Program ini memberikan kesempatan setara bagi anak disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
“Kami berkomitmen memastikan proses SPMB berjalan adil, transparan, dan mudah diakses,” ujar Vinanda.
Dukungan Penuh dari Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, menambahkan bahwa pihaknya telah melatih 125 guru untuk mendukung kelas inklusi. Selain itu, akan disediakan alat peraga edukasi khusus guna memfasilitasi pembelajaran inklusif.
“Ini terobosan luar biasa dari Mbak Wali. Tahun lalu hanya beberapa sekolah yang membuka kelas inklusi, tapi sekarang semua sekolah negeri menyediakan kuota inklusi,” jelas Anang.
Deklarasi Komitmen SPMB
Acara ditutup dengan deklarasi dan penandatanganan komitmen SPMB, menegaskan prinsip objektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan tanpa diskriminasi. Turut hadir dalam acara ini Inspektur Kota Kediri Mukhlis Isnaini, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Roni Yusianto, serta perwakilan kepala sekolah se-Kota Kediri.
Baca Juga: Wali Kota Kediri Dorong Pembentukan Koperasi Merah Putih di Tiap Kelurahan
Dengan berbagai kebijakan ini, Pemerintah Kota Kediri bertekad menciptakan sistem pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkeadilan bagi seluruh warganya.***