Blitar, serayunusantara.com — Fenomena aroma stella jeruk yang sering ditemui di kendaraan umum maupun pribadi ternyata menimbulkan reaksi berbeda bagi sebagian orang.
Meskipun wanginya dianggap segar dan menyenangkan oleh banyak pengguna, tak sedikit pula yang justru menghindarinya karena merasa pusing hingga mabuk perjalanan.
Dulu, pewangi mobil jenis jeruk ini populer karena aromanya yang tajam dan tahan lama. Namun seiring waktu, keluhan mulai bermunculan, terutama dari penumpang yang sensitif terhadap bau menyengat.
Beberapa sopir bahkan mengurangi penggunaannya setelah mendengar keluhan penumpang. Kini, penggunaan stella jeruk menjadi pilihan yang lebih selektif—tidak lagi dominan seperti sebelumnya.
Baca Juga: Kebutuhan Transportasi Fleksibel Picu Pertumbuhan Agen Rental Mobil di Kawasan Terminal Kota
Menurut salah satu penumpang angkutan kota di Blitar, Anin (24), aroma tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.
“Kalau baunya terlalu kuat, saya cepat pusing. Apalagi pas perjalanan jauh, bisa langsung mual,” ujarnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aroma yang terlalu tajam dapat memicu sensitivitas penciuman, terutama pada orang yang mudah mabuk perjalanan.
Faktor sirkulasi udara di dalam kendaraan juga turut memperkuat efek tersebut.
Meski demikian, sebagian pengendara tetap memilih aroma jeruk karena dianggap memberi kesan bersih dan menyegarkan.
Dengan kesadaran yang semakin meningkat, banyak yang kini beralih ke pewangi dengan intensitas lebih lembut agar tetap nyaman bagi semua penumpang.
Fenomena stella jeruk ini menunjukkan bahwa preferensi aroma dapat sangat memengaruhi kenyamanan perjalanan.
Penggunaan pewangi yang tepat dan tidak berlebihan menjadi kunci agar perjalanan tetap aman dan menyenangkan bagi semua pihak. (Fis/Serayu)












