Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemkot Kediri Luncurkan Program BOSDA

Kediri, serayunusantara.com – Pemerintah Kota Kediri, di bawah kepemimpinan Wali Kota Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Qowimuddin Thoha, menjadikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) sebagai program unggulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya.

BOSDA merupakan dana tambahan dari Pemkot Kediri yang bertujuan menutupi kekurangan anggaran dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat.

Menurut Vinanda, dana BOSDA dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki fasilitas sekolah, mendukung digitalisasi dan literasi, serta mengembangkan minat dan bakat siswa. Penggunaannya mencakup pembayaran honor guru dan tenaga kependidikan yang belum tercukupi oleh BOS Reguler, pembelian barang/jasa, serta pengadaan sarana penunjang pendidikan.

“Pengelolaan BOSDA harus transparan, efisien, dan akuntabel. Dana ini tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang sudah dibiayai BOS Pusat atau sumber lain (double accounting), maupun untuk aktivitas di luar prioritas sekolah dengan biaya tinggi,” tegas Vinanda.

Wali Kota termuda di Indonesia itu berharap BOSDA dapat meringankan biaya pendidikan masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu, sekaligus mendorong terwujudnya sekolah gratis dan peningkatan kualitas pendidikan. Program ini juga diharapkan menghilangkan praktik penahanan ijazah di sekolah swasta serta meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik.

Baca Juga: Wali Kota Kediri Tekankan Persiapan Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyatakan bahwa penyaluran BOSDA tahun 2025 akan dilakukan dua tahap: Maret-April dan Juli-Agustus. Untuk tahun ini, pencairan direncanakan pada Agustus melalui rekening sekolah, bukan rekening BOS Pusat atau perorangan.

“Total anggaran BOSDA 2025 mencapai Rp7,79 miliar untuk 6 bulan, dengan rincian TK (Rp395 juta), KB/SPS/TPA (Rp186 juta), SD Negeri (Rp2,09 miliar), SD Swasta (Rp856 juta), SMP Negeri (Rp2,86 miliar), dan SMP Swasta (Rp1,39 miliar). Tahun depan, anggaran direncanakan naik menjadi Rp15,59 miliar untuk 12 bulan,” jelas Anang. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *