Panen Raya Padi di Ribuan Hektare Lahan, Kabupaten Blitar Bakal Alami Surplus Beras

Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Kabar menggembirakan kembali datang dari Bumi Penataran, diprediksi awal tahun ini Kabupaten Blitar bakal mengalami surplus beras, karena ribuan hektare lahan panen padi dalam rentang waktu yang bersamaan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Sarana Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi, Rabu (31/5/2023).

Hikma mengatakan, dari data yang dihimpun DKPP Kabupaten Blitar tercatat ada sekitar 9 ribu hektare lebih lahan pertanian yang ditanami padi bakal panen.

“Sehingga ketersediaan stok pangan di Kabupaten Blitar saat ini mengalami surplus, khususnya pada bulan-bulan panen raya seperti ini,” katanya.

Baca Juga: Bupati Blitar dan Menteri Pertanian RI Hadiri Panen Raya Padi Gunakan Biosaka 

Dia menyebut, panen raya diprediksi masih akan berlangsung hingga pertengahan 2023, karena jumlah luas lahan yang ditanami padi, dan akan dipanen jumlahnya akan terus bertambah.

“Begitupun dengan beras yang akan tersedia, tentunya juga akan terus bertambah apabila sawah yang dipanen juga terus bertambah,” lanjutnya.

Hikma berharap, Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa menyerap gabah yang dipanen oleh petani, agar petani tidak kebingungan dalam menjual gabah hasil panen.

“Kemudian, saya juga berharap agar pemerintah tidak melakukan impor beras khususnya saat musim panen raya seperti saat ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, DKPP Kabupaten Blitar Rutin Bimbing Pembuatan Biosaka

Sementara itu, melansir dari laman Setkab RI, Pemerintah secara resmi menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp5.000 per kilogram dari HPP semula Rp4.200 per kilogram.

Kenaikan itu diumumkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA, Arief Prasetyo Adi, Rabu (15/03/2023), siang, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat penggilingan Rp5.100, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp6.200, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp6.300,” kata Arief.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan HPP beras di gudang Perum Bulog dengan kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimun 2 persen seharga Rp9.950.

“Beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimum 2 persen, harganya Rp9.950,” ujarnya. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *