Tulungagung, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar dialog terbuka dengan Aliansi Mahasiswa Tulungagung di GOR Lembu Peteng.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo.
Aksi damai tersebut diikuti oleh gabungan BEM se-Kabupaten Tulungagung serta sejumlah organisasi mahasiswa, antara lain PMII, HMI, IMM, dan GMNI. Dalam kesempatan itu, mahasiswa menyampaikan dua kelompok tuntutan, yakni tingkat nasional dan daerah.
Tuntutan nasional meliputi penolakan tunjangan DPR, percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor, pemecatan anggota dewan yang dianggap tidak pro rakyat, evaluasi institusi Polri, penolakan revisi UU Polri dan RUU KUHAP, serta dorongan reformasi agraria.
Sementara di tingkat daerah, mahasiswa menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi RPJMD, penolakan komersialisasi pendidikan, pengawasan ketat terhadap dunia pendidikan, serta perlindungan sumber mata air di Tulungagung.
Baca Juga: Ribuan Pelajar Ramaikan Pawai Bhinneka Tunggal Ika di Tulungagung
Dalam dialog, Bupati Gatut Sunu menegaskan komitmen Pemkab untuk selalu membuka ruang komunikasi. Ia menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini adalah mendengar, memahami, dan mencari solusi bersama atas persoalan yang ada, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan.
Meski sebagian tuntutan berada di luar kewenangan daerah sesuai UU Pemerintahan Daerah, Gatut Sunu memastikan Pemkab Tulungagung tetap siap mengawal aspirasi mahasiswa. “Efisiensi anggaran akan benar-benar kami pastikan berpihak pada kepentingan rakyat,” tegasnya.
Bupati berharap dialog ini dapat memperkuat kesadaran bersama dalam menjaga kondusivitas, meningkatkan keamanan, serta mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya langkah ini untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik di Tulungagung.(Serayu)